Oleh: Andre Vincent Wenas
Apakah Anda pernah dengar Home Depot? Coba lihat: www.homedepot.com. Usaha toko bangunan yang dirintis Bernie Marcus & Arthur Blank ini dimulai tahun 28 tahun yang lalu di Atlanta, Georgia, bergerak dalam perdagangan segala macam kebutuhan rumah (papan kayu, paku, handle-pintu, gordyn, semen, ubin, cat, perkakas, dll.). Waktu itu belum ada toko, dan bersama 20 orang rekan kerja (associates) mereka memulai bisnisnya. Setahun kemudian (1979), mereka punya 3 toko dengan 200 associates, dan membukukan penjualan 7 juta dollar.
Konsep bisnisnya adalah toko gudang besar yang nyaman dikunjungi orang-orang yang ingin memperbaiki sendiri rumah atau meningkatkan kenyamanan rumah (home improvement). Saat ini Home Depot sudah membukukan penjualan lebih dari 80 milyar dollar.
Layanan di dalam toko, selain kejelasan informasi barang, kebersihan dan keramahan layanan, juga diselenggarakan how-to-clinics (semacam pelatihan praktis) untuk meningkatkan ketrampilan memperbaiki sendiri dan meningkatkan kenyamanan dan penampilan rumah. Jasa konsultasi membangun atau merenovasi eksterior-interior pun disediakan.
Ide lain yang menarik adalah Kids Workshop (pelatihan untuk anak-anak) dengan didampingi orangtua masing-masing. Ini program yang diselenggarakan sebulan sekali di hari sabtu pertama. Mulai jam 9 pagi sampai siang. Dengan pendampingan orang tua, anak-anak bisa mengolah ketrampilannya untuk menciptakan obyek yang bisa digunakan di sekitar rumah atau lingkungannya. Program ini melatih kemandirian anak-anak untuk mengerjakan hal-hal konstruktif, dan menanamkan sense of accomplishment (mengerjakan sesuatu dengan tuntas), dan self esteem (kebanggaan). Obyek yang dibangun anak-anak ini misalnya: membuat kotak penyimpanan perkakas, kotak surat, sangkar burung, pigura, dll. Dengan membiasakan anak-anak untuk rajin dan terampil mengerjakan sendiri (do-it-yourself), Home Depot telah mulai membangun pasar masa depan yang loyal dan bakal menjamin keberlangsungan hidup usahanya.
Konsep toko penyedia barang & bahan bangunan, termasuk interior-eksterior rumah merupakan bagian dari konsep retailer. Dan sebagai retailer, Handito Hadi Joewono (bukunya: 7 in 1 Strategy Toward Global Competitiveness, 2006) ada enam aspek yang perlu diperhatikan:
1. Lokasi. Ada yang ektrim bilang bahwa kunci sukses bisnis property termasuk retailer adalah: lokasi, lokasi dan lokasi. Singktatnya, lokasi adalah segalanya. Lokasi memang penting, tapi bukan harga mati.
2. Merchandise management. Peritel perlu menyediakan selengkap mungkin ragam kebutuhan konsumen, tetapi sekaligus juga harus menyediakan barang atau jasa eksklusif.
3. Vendor relation. Bagi peritel, hubungan dengan pemasok merupakan kunci bisnis penting karena akan mempengaruhi kelancaran pasokan barang dan berlangsungnya beragam progam promosi.
4. Human resource management. Mengelola usaha ritel bukan sekedar menyiapkan gedung dan infrastruktur fisik. Toko besar jika tidak ada kegairahan pekerjanya akan membuatnya menjadi tidak menarik dan bahkan dijauhi karena ‘keangkerannya’. Pengelolaan SDM menjadi pilarpenting keberhasilan bisnis ritel.
5. Operational excellence. Mengelola usaha ritel serupa dengan menampilkan atraksi operet. Dan panggung dramanya adalah bisnis ritel itu sendiri. Penampilan mesti prima melalui store management yang berkualitas. Operational excellence berperan vital untuk efisiensi yang merupakan kunci memenangkan persaingan saat ini.
6. Customer relationship. Mengelola pelanggan, apalagi yang loyal adalah krusial. Penyediaan reward point dengan hadial undian atau hadiah langsung seperti free parking, dan juga fasilitas khusus untuk pelanggan VIP akan membuat konsumen nyaman dan ma uterus berbelanja.
Kita bisa belajar dari ketekunan Bernie Marcus & Arthur Blank (Home Depot) merintis bisnis, melayani dan mempertahankan pelanggan, bahkan sampai menciptakan pelanggan masa-depan. Begitulah pebisnis sejati. Berjuang dan berpikir jauh kedepan.
Bersiaplah untuk sukses.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Kamar mandi / toilet biasanya dilengkapi dengan perlengkapan untuk buang air kecil maupun besar. Kamar mandi yang dilengkapi dengan urina...
-
Cerita di Balik Penutupan Pabrik Panasonic dan Toshiba Penutupan tiga pabrik Toshiba dan Panasonic di Indonesia membawa dampak pemutusa...
-
Sebaiknya PPIC dibagi menjadi: PPIC Planner, bertugas untuk membuat perencanaan atau MPP (Master Production Plan) dan MRP (Material Req...
-
Di beberapa perusahaan, divisi penyimpanan (store) untuk mengelola persediaan (inventory) sering mempunyai beberapa nama, seperti divisi...
-
What exactly is 5S? Simply stated, a 5S is the structured method to organize the work place. As evidenced by its name, there are 5 steps ...
No comments:
Post a Comment