Friday, March 23, 2012

AUDIT : Antara Mengapa dengan Bagaimana?

Sebagian besar perhatian kita terhadap proses audit pada umumnya telah difokuskan pada "bagaimana" tetapi, yang sebenarnya adalah "mengapa?" Audit operasi bagaimanapun sangat sulit untuk di lakukan. Memang, ada yang mungkin percaya bahwa ada cukup potensi hasil untuk membenarkan upaya tersebut. Sama seperti orang sakit, gudang memiliki kemampuan untuk tergelincir ke dalam kesulitan. Biasanya, masalah tidak mogok tiba-tiba, tapi merayap hampir tak terlihat, dan dan sering membutakan kita dari membuat sesuatu untuk memperbaiki. Kemerosotan hubungan pelanggan adalah salah satu contoh masalah yang sangat sulit untuk mendeteksi sampai terlambat dan merusakan. 

Manajemen mencari benchmark, atau standar, dan ini sering belum didirikan karena pengukuran belum disimpan. Bila pengumpulan data menjadi bagian proses audit, maka mudah untuk membuat dan merevisi standar kinerja. Manajemen ingin terus menerus meningkatkan profitabilitas, tetapi hanya sedikit orang yang dapat andalkan metrik untuk mengukur profitabilitas operasi gudang. Pengukuran juga berfungsi sebagai data dasar untuk mempertimbangkan teknologi baru. Titik awal pertimbangan sebegitu adalah untuk membuat perkiraan yang wajar dari keuntungan yang akan terjadi jika teknologi baru diperoleh. 

Apabila proses diaudit, Anda akan cenderung untuk mengungkap redundansi dalam bentuk laporan dan tugas yang diberikan. Dengan audit ini kita dapat informasi akan hubungan SDM didalam melakukan kinerja untuk memberi "early warnings" akan berlakunya permasaalahan. 

Kami juga mengaudit sisi fisik bisnis ini: Fasilitas, housekeeping, dan inventory. Proses audit memberikan indikasi awal perkembangannya. 
Ketika kita meneliti "mengapa" dari proses audit, masing-masing 
poin-poin ini akan dipertimbangkan secara lebih rinci.

sumber : Asosiasi Logistic Indonesia

No comments:

Post a Comment

Related Posts