Sunday, March 4, 2012

Terampil Memimpin Perusahaan

Oleh: Andre Vincent Wenas,MM,MBA.
(twitter: @andrewenas)

...Anda dipercaya mengendalikan usaha. Mulai saat ini Anda mesti menunjukkan 
kinerja bisnis secara menyeluruh, bukan lagi parsial segi produksi-manufaktur 
saja.

  Saat ini, sebagai business-leader pandangan Anda sangat ditentukan oleh 
cognitive bandwidth dan personality Anda. Bagaimana Anda menyikapi posisi 
bisnis, menyerang (offensive) atau bertahan (defensive) terhadap gempuran 
kompetitor? Cari tahu gambaran besar (the big picture) yang disebut 
business-landscape serta detail komponennya, bagaimana interaksi dan 
relevansinya masing-masing.

  Cermati posisi uang kas tiap minggu, kalau perlu tiap hari. Dengan mencermati 
cash-flow, Anda  bisa dapat gambaran awal tentang mekanisme bisnis Anda (the 
business-mechanics). Dari segmen produk dan pasar mana saja uang itu mengalir 
masuk? Sektor apa saja yang paling besar mengalirkan uang keluar? Kemudian, di 
akhir minggu (atau tiap hari) posisi uang-kas Anda negatif atau positif? 
Bagaimana proyeksi uang kas ini minggu depan? bulan dan semester depan? Di akhir 
tahun?

  Untuk meningkatkan kelihaian berbisnis, pelajari ketiga laporan dasar 
keuangan: Cash-Flow (laporan arus-kas), Income Statement (laporan laba-rugi), 
dan Balance-Sheet (neraca keuangan). Ketiganya penting, namun yang kritikal 
adalah cash-flow!

  Dengan terus mewaspadai mekanisme arus-kas, kita bisa meraba apa sih yang 
sesungguhnya dibeli pelanggan? Bisa menyelidiki mengapa mereka beli dari Anda? 
Bisa segera tahu, apa yang mesti dilakukan jika barang dagangan tidak laku? 
Secara lugas, Ram Charan, (bukunya: Know How, The 8 Skills That Separate People 
Who Perform from Those Who Don’t, 2007. Catatan: sudah diterbitkan dalam bahasa 
Indonesia oleh Gramedia) menyebutkan 8 keterampilan business-leader yang 
mendasar:

1. Positioning and repositioning. Keterampilan mencari dan menemukan “ide besar” 
atau model-bisnis yang menghasilkan profit. Dan ketika business-landscape secara 
signifikan berubah, Anda pun mampu, secara intelektual-emosional, mereposisi 
bisnis.

2. Kemampuan mengidentifikasi perubahan eksternal, dan lebih dulu memahami 
pola-pola bisnis (business patterns) yang terjadi, sehingga bisa mengambil 
posisi menyerang.

3. Keterampilan memimpin sistem-sosial bisnis Anda. Mempekerjakan orang yang 
tepat, yang bisa unjuk kerja tinggi (performance-nya bagus) serta perilaku dan 
tatanan-nilai pribadi (personal values)nya selaras dengan tatanan-nilai 
organisasi. Maka proses pengambilan keputusan bisa cepat dan pelaksanaan proses 
bisnisnya berkualitas tinggi.

4. Kemampuan ”menilai orang” (judge people) berdasarkan fakta dan observasi demi 
menemukenali talenta terbaik mereka dan mencocokannya dengan kebutuhan bisnis.

5. Mencetak tim (molding a team) sedemikian rupa sehingga para pemimpinnya (yang 
semuanya berkompetensi tinggi) bisa meredam ego-nya masing-masing, dan bisa 
saling berkoordinasi tanpa kendala (seamlessly).

6. Kemampuan mengembangkan tujuan (goals). Visioning, dengan tetap menjaga 
keseimbangan antara potensi bisnis dengan kenyataan organisasi. Bukan cuma 
bertolak dari kinerja tahun lalu (past performance), lalu merencanakan 
peningkatan incremental. Ini yang disebut rear-view mirror business-plan, 
merencanakan bisnis ke masa depan tapi caranya dengan melihat kaca-spion (tengok 
ke belakang) melulu.

7. Prioritizing. Ini adalah kemampuan tingkat tinggi para business-leaders. 
Menetapkan prioritas yang tajam (laser-sharp priorities), dengan merumuskan 
tugas-tugas spesifik serta mampu menyelaraskan (allignment) semua sumber daya 
(resources), tindakan (actions), dan energi organisasi agar setiap vektornya 
fokus ke satu titik. Sinergi dan fokus.

8. Kreativitas dan sikap positif dalam menanggulangi kekuatan luar (external 
forces). Tekanan-tekanan sosial ini ada di luar kendali, namun pengaruhnya  
cukup besar, maka mesti disikapi dan direspon dengan tepat.

Bersiaplah untuk sukses!

No comments:

Post a Comment

Related Posts