Saya ingin share tentang OM aplikasi di pabrik tempat saya bekerja (atau lebih tepatnya lagi Lean Manufacturing system implementasi) . Dua tahun yang lalu pabrik kami terancam kehilangan customer, customer kami berencana mengurangi ordernya di Indonesia (alasan politik&keamanan) . Saat itu kami berusaha meningkatkan keunggulan & harus bisa bersaing bahkan kalau bisa di atas performance pabrik competitor yang memproduksi brand yang sama,dalam hal mutu,on time delivery & price (terutama dengan pabrik2 di Vietnam & China) diharapkan dengan begitu mereka akan sayang untuk meninggalkan pabrik kami.
Oleh karena itu kami mulai menerapkan Lean Manufacturing system . Kondisi pada saat itu adalah :
Problem Internal Utama : Productivity yang rendah (0.44 Pasang/ManHour) , tingkat quality RFT (Righ First Time) juga rendah, hal itu menimbulkan inefficiency di lini produksi. Inventory Turn Over kami pun rendah.
Solusi :
Kami IE (industrial Engineering) team membuat perancangan design layout baru untuk mempercepat aliran proses material, mengurangi waiting time, dll pemborosan proses. Design layout yang semula by proses diubah menjadi layout by product.
Selain itu kami juga merubah system kerja PPIC & Purchasing, dengan membuat system planning yang lebih detail & berkorelasi langsung dengan system planning supplier Raw Material ( Lead Time untuk pengiriman Raw material juga menjadi suatu tantangan karena bahan baku kami banyak yang berasal dari China/Taiwan, dari segi geografis kami kalah cepat dari pada competitor yang berada di China & Vietnam )
Hasil :
Setelah menerapkan system tersebut, produktifitas kami meningkat menjadi 0.66 Pasang/ManHour (sekitar 20 % dari semula), Cost of Material Usage berkurang, Raw Material Lead Time berkurang , begitupun dengan ITO. dengan hasil tersebut kami bukan hanya selamat dari hilangnya customer, malahan saat ini kapasitas produksi & order kami meningkat dari 500.000 Prs perbulan menjadi 600.000 Prs tanpa melakukan expansi/perluasan pabrik .
Dan saat ini kami mulai merencanakan lagi redesign beberapa proses produksi untuk mengurangi cycle time proses di shop floor.
Dari pengalaman tersebut, kendala terbesar dalam menerapkan Lean Manufacturing adalah merubah sikap mental & cara kerja lama dari seluruh karyawan yang terlibat, tapi setelah semua pihak sadar akan pentingnya Efficiency & produktivitas (soalnya kalau tidak, akan ada PHK besar-basaran di pabrik ;-)).hal itu semakin mungkin diterapkan.
milis APICS-ID
Sunday, March 11, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Kamar mandi / toilet biasanya dilengkapi dengan perlengkapan untuk buang air kecil maupun besar. Kamar mandi yang dilengkapi dengan urina...
-
Cerita di Balik Penutupan Pabrik Panasonic dan Toshiba Penutupan tiga pabrik Toshiba dan Panasonic di Indonesia membawa dampak pemutusa...
-
Sebaiknya PPIC dibagi menjadi: PPIC Planner, bertugas untuk membuat perencanaan atau MPP (Master Production Plan) dan MRP (Material Req...
-
Di beberapa perusahaan, divisi penyimpanan (store) untuk mengelola persediaan (inventory) sering mempunyai beberapa nama, seperti divisi...
-
What exactly is 5S? Simply stated, a 5S is the structured method to organize the work place. As evidenced by its name, there are 5 steps ...
No comments:
Post a Comment