Saturday, March 10, 2012

Lean Manufacturing: "Mie Ayam Bang Kurus Vs Mie Ayam Bang Gendhut"

Alkisah, ada sepasang Cowok dan Cewek yg sedang berkunjung di Pasar Malam. Si Cowok bekerja di perusahaan yg belum menerapkan Lean Manufacturing, sebaliknya Si Cewek adalah karyawati yg bekerja di perusahaan yg sudah menerapkan Lean Manufacturing, sebut saja namanya "Lilin". Mereka nampak mesra sekali. 

Sambil bergandengan tangan mereka melihat-lihat setiap Stand pameran. Sampai suatu ketika mereka merasa lapar. Kebetulan pas sampai di stand makanan mereka melihat ada dua penjual mie ayam. Yang di sebelah kiri namanya "Mie Ayam Bang Kurus", sedang yg di sebelah kanan namanya "Mie Ayam Bang Gendhut". 

Maka berkatalah Sang Cowok pada ceweknya:

"Lin, kita makan mie ayam Bang Gendhut, yo! Aku pernah beli di sana. Lumayan, koq!"

"Nggak mau. Mie ayam Bang Kurus saja!" jawab Lilin.

"Lho, emangnya kamu pernah beli di sana, Lin?"

"Belum, sech. Tapi, saya yakin mie ayam Bang Kurus lebih enak dan lebih murah", jawab Lilin.

"Ya, enggak lah. Namanya juga Bang Kurus. Pasti orangnya pelit. Isinya juga pasti cuman sedikit. Seperti orangnya yg kurus!" Sahut si cowok sedikit emosi.

"Nggak mau! Saya tetap pilih Bang Kurus, karena saya yakin pasti lebih memuaskan".

"Koq, kamu yakin banget, Lin!" Tanya si Cowok heran dan mulai curiga, jangan-jangan pacarnya ini ada apa-apanya dengan Bang Kurus.

"Tolong jelasin ke saya, dech Lin. Kenapa kamu milih mie ayam Bang Kurus!".

"Okey. Saya mo tanya, nech!" Sahut Lilin agak nyombong. "Di perusahaan kamu sudah menerapkan Lean Manufacturing belum?"

"Apaan, tuh? Belum pernah, sech!" Sahut Si Cowok kelihatan bodonya.

"Well. Saya tidak mau jelasin teorinya. Saya mau jelasin ciri-ciri hasil atau produknya saja!" Jelas Si Lilin memulai penjelasannya penuh percaya diri.

"Begini. Perusahaan atau pengusaha yg sudah menerapkan Lean Manufacturing itu tidak akan memberi kepada konsumennya barang yg tidak dibutuhkan oleh konsumennya tsb. Contohnya, kalau mie ayam, maka tidak akan ada tulang ayamnya, karena pembelinya bukan sebangsa anjing yg doyan makan tulang. Betul, nggak?! 

Kalau tulang muda masih mungkin, karena ada pembeli yg suka tulang muda. Itu pun pasti ditanya dulu apakah mau tulang muda apa nggak.

Ia juga tidak akan langsung menambahkan pelengkap yg belum tentu dikehendaki pembelinya, misalnya daun Onclang atau acar Ketimun. Kalau pun ada tambahan seperti itu, maka pasti ditempatkan pada wadah tersendiri, sehingga pembelinya bisa memilih untuk mengambil kalau butuh, atau tidak mengambil karena memang tidak butuh. Demikian pula sambal, saus, kecap, dsb.

Perusahaan atau pengusaha yg sudah sudah menerapkan Lean Manufacturing, dalam proses produksinya biasanya efisien. Tidak ada pemborosan energy, karyawannya sesuai kebutuhan – tidak ada pengangguran tersembunyi, tidak ada stock yg berlebihan, tidak ada proses yg tidak memberi nilai tambah pada produk akhir.

Supply chain atau rantai pasokan juga pendek, jadinya cepat, hemat. Jika ada barang substitusi yg lebih murah tanpa menurunkan kualitas, maka akan dipakai barang substitusi tsb. 

Misalnya, kalau dalam mie ayam, adalah tusuk gigi. Pengusaha mie ayam yg sudah menerapkan Lean Manufacturing akan memilih tusuk gigi dari bambu yg lebih murah, daripada tusuk gigi dari kayu buatan pabrik yg lebih mahal.

Hasil akhir dari Lean Manufacturing adalah biaya produksi yg lebih rendah, lebih efisien, sehingga pembeli tidak perlu membayar barang atau jasa yg tidak ia butuhkan. 

Ibarat orang beli daging sebanyak 5 kg, maka ia mendapatkan daging murni seberat 5 kg, bukannya termasuk lemak yg mungkin beratnya mencapai setengah kg. "Lean" itu sendiri dari bahasa Inggris yg artinya kurus atau tidak berlemak. Gitu, lho Mas! Makanya, kita beli mie ayam Bang Kurus, saja, ya?!" Pinta Si Lilin manja.

"Kamu koq pinter, sech, Lin?! Oke, dech kalau gitu. Kita beli mie ayam Bang Kurus saja!" Kata si cowok mantap. Maka mereka pun beli di sana.

Setelah selesai makan, Lilin bertanya pada cowoknya:

"Gimana, Mas?!. Enak, to... mantep, to...?!"

"Bener juga kamu, Lin. Iya, lebih enak… lebih mantep… kayak kamu!" Jawab Si Cowok sedikit menggoda.

"Ich, emas...!" jawab Lilin tersipu.

***

Sumber: http://www.quality- forums.co. cc/

No comments:

Post a Comment

Related Posts