Wednesday, December 6, 2023

Perusahaan di Gresik Rumahkan Karyawan karena UMK Tinggi

UMK Terlalu Tinggi, Salah satu Perusahaan Terbesar di Gresik Ini Mulai Rumahkan Karyawan

- Senin, 4 Desember 2023 | 14:01 WIB

 


Penetapan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Gresik ditanggapi beragam oleh kalangan pelaku usaha. Tidak sedikit pengusaha yang menyampaikan keberatannya, namun juga ada perusahaan yang merespon dengan mengurangi jumlah karyawannya secara bertahap.

Salah satu perusahaan terbesar yang melakukan efisisensi disektor Sumber Daya Manusia (SDM) yakni Wings Grup. Realitas itu diungkapkan oleh salah satu perwakilan perusahaan yang menjadi pengurus Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Gresik, Cristian.

Kepada Radar Gresik, Cristian menuturkan, sepanjang Januari hingga November ini saja perusahaannya telah merumahkan lebih dari 500 karyawan. Hal ini sebagai salah satu upaya yang harus ditempuh agar perusahaan tetap bisa survive dalam menghadapi tantangan usaha.

"Kondisi Wings Grup Manyar memang perusahaan padat karya, namun saat UMK terlalu tinggi bukan tidak mungkin kami akan beralih menjadi perusahaan padat modal," tegas Cristian saat ditemui di Sekretariat Apindo Gresik.

Dicontohkan, proses produksi bawang goreng dari yang sebelumnya dilakukan oleh puluhan karyawan mulai dari pengupasan hingga penggorengan kini telah diganti dengan sistem robotik.

Selain itu, agar lebih efisien pihaknya juga memesan bawang goreng yang telah siap kemas. tentu saja, efisiensi ini telah membuat puluhan karyawan kehilangan kesempatan bekerja.

"Karyawan di bagian bawang goreng ada yang dipindahkan ke bagian lain namun tidak sedikit yang dirumahkan," imbuhnya.

Melihat realitas ini, lanjut Cris, dia berharap agar pemerintah rasional dalam menentukan UMK. Sebab, UMK yang terlalu tinggi akan membuat banyak masyarakat kehilangan pekerjaannya.

Hal yang sama disampaikan Sekretaris Apindo Gresik, Ngadi yang juga konsultan KIA keramik Legundi Driyorejo.

Dia menuturkan, sejak beberapa tahun belakangan perusahaan kliennya terpaksa menghentikan produksi lantaran tidak sanggup bersaing dengan produk keramik impor dari Cina. Menurut Ngadi, jika dibandingkan produksi sendiri harga untuk mengimpor keramik dari Tiongkok justru lebih murah.

"Praktis saja perusahaan klien saya tersebut kini berubah menjadi trader keramik impor. Tinggal diberikan merk dalam negeri saja," tutur Ngadi.

Hal yang tak kalah miris juga disampaikan Ketua Apindo Gresik, Alfan Wahyudin. Salah satu usahanya klinik kecantikan saat ini kewalahan menghadapi gempuran produk Skincare dari Cina karena persaingan harga dan kualitas. Uniknya Skincare Cina tersebut saat masuk ke Indonesia diberikan label perusahaan Kanada.

"Kami tetap berharap pemerintah bisa mendengarkan aspirasi dari pengusaha karena saat dibawah ini kita sedang menghadapi tantangan usaha yang tidak mudah," pungkasnya. (fir/han)


Sumber :
https://radargresik.jawapos.com/ekonomi-bisnis/833435415/umk-terlalu-tinggi-salah-satu-perusahaan-terbesar-di-gresik-ini-mulai-rumahkan-karyawan?page=2

Related Posts