Thursday, November 22, 2018

IKEA Beralih ke Gerai Kecil

Beralih ke Gerai Kecil, IKEA Akan Pangkas 7.500 Karyawan 

22 November 2018

Pemangkasan karyawan kemungkinan akan lebih banyak menyentuh bidang pekerjaan administrasi dan pendukungnya. 

Ingka Group, pemilik sebagian besar jaringan gerai IKEA global berencana memangkas sekitar 5% tenaga kerjanya di seluruh dunia atau sekitar 7.500 orang karyawan pada beberapa tahun ke depan. Hal ini dilakukan seiring dengan upaya perseroan beralih ke gerai yang lebih kecil dan memindahkan bisnisnya ke segemen belanja online. 

CEO Ingka Group Jasper Brodin mengatakan perilaku belanja konsumen yang berubah dengan cepat menyebabkan perusahaan harus melakukan penyesuaian dengan cara baru melalui investasi pengembangan bisnis baru. 

"Kami mengakui bawah lanskap retail berubah dalam skala dan kecepatan yang belum pernah kami lihat sebelumnya," kata Brodin dikutip dari CNN Business, Kamis (22/11). Menurutnya, pemangkasan karyawan kemungkinan akan lebih banyak menyentuh bidang pekerjaan administrasi dan pendukungnya atau akan mencakup sekitar 75 pekerjaan akan dieliminir di Amerika Serikat. 

Meski begitu, reorganisasi itu juga akan mengarahkan pada penambahan 11.500 pekerja baru sejalan dengan rencana perusahaan membuka 30 gerai berformat kecil di sejumlah kota di seluruh dunia. Ingka saat ini tercatat memiliki 367 unit gerai Ikea dan mempekerjakan 160.000 orang dari 208.000 tenaga kerja global IKEA. 

"Kami akan menjadikan gerai yang sudah ada menjadi lebih baik dan mengambil kesempatan untuk memperbaiki kembali bisnis kami dengan inspirasi sejarah, budaya dan nilai perusahaana," ujarnya. 

IKEA belum lama ini membuka gerai pertamanya di India dan berencana melanjutkan pembukaan 25 gerai lainnya di sana.


Sumber :

https://katadata.co.id/ekarina/berita/5e9a5597365b0/beralih-ke-gerai-kecil-ikea-akan-pangkas-7500-karyawan

Sunday, November 18, 2018

Lamaran Outsourcing Menumpuk 2 Meter

Risma Dorong Anak Muda Bangun Start Up

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berupaya keras untuk bisa memberi daya dukung tumbuhnya entrepreneur di Kota Pahlawan.

Mulai dari mengembangkan Pahlawan Ekonomi, Pejuang Muda, Start Surabaya dan juga Tata Rupa. Selain itu Risma juga mendirikan Koridor yang menjadi co working space bagi perintis usaha.

Saat ditanya apa yang menjadi alasannya, lulusan Arsitek ITS ini mengaku bahwa ia ingin ada perubahan mindset di kalangan pemuda dan juga orang tua bahwa sudah tidak zaman mencari kerja, melainkan menciptakan lapangan kerja.

Hal itu juga menjadi pendorong Risma getol untuk bisa menjadikan Surabaya sebagai tuan rumah Start Up Nations Summit 2018 yang dibuka hari ini, Jumat (16/11/2018).

"Aku sedih karena per hari itu 10 sampai 15 lamaran menjadi outsourcing Pemkot. Bukan PNS lho ya, lamaran outsourcing di meja saya itu sekarang sudah dua meter tingginya, dan banyak dari lulusan kampus ternama," kata Risma di sela pembukaan Start Up Nations Summit yang diselenggarakan di Grand City itu.

Dari pengalamannya itu, Risma mengaku ingin bisa mendorong anak-anak muda bisa menciptakan sesuatu. Pemikiran anak muda dan para orang tua untuk ber entrepreneur harus diciptakan.

"Pandora itu harus dibuka," kata Risma.

Saat ini berdasarkan data BPS, jumlah wirausahawan di Surabaya mencapai 18 persen. Namun menurut Risma angka itu masih kurang. Sehingga dibutuhkan pendorong lagi.

Agar ke depan lebih banyak masyarakat yang mau menciptakan lapangan kerja sendiri.

"Makanya aku push Start Up Nations Summit ini, yang mulanya hanya dua hari tapi akhirnya aku rancang sana sini supaya jadi seminggu penuh," katanya.

Dari segi regulasi juga, Surabaya dikatakan Risma sangat mendukung berkembangnya start up.

Ia menyontohkan untuk perizinan usaha, semua sudah gratis. Mengurus izin merk dagang, pelaku perintis usaha juga tidak kenai biaya. Begitu juga dengan izin kesehatan, semua malah difasilitasi oleh Pemkot Surabaya.

"Sampai merk juga kita gratiskan," kata wali kota perempuan pertama Surabaya ini.

Namun dari semua kalangan yang diajak untuk membangun start up, menurut Risma yang paling susah diubah mindsetnya adalah kalangan fresh graduate.

Masih banyak yang berfikir banyak menjadibpegawai dengan income aman adalah pilihan teraman yang baik diambil selepas lulus kuliah.

"Padahal kalau jadi pegawai itu ada batasan income. Tapi kalau pengusaha batasnya itu bumi dan langit, nggak terbatas," pungkas Risma.


Sumber :
http://suryamalang.tribunnews.com/2018/11/16/lamaran-outsourcing-menumpuk-2-meter-risma-dorong-anak-muda-bangun-start-up

Tuesday, November 13, 2018

21 Perusahaan Pindah dari Karawang

UMK Tinggi, 21 Perusahaan Pindah dari Karawang 

Sejak 2017, sebanyak 21 perusahaan memilih pindah dari Karawang, Jawa Barat. Hal ini diduga lantaran tingginya upah minimum kabupaten ( UMK) Karawang.

"Dalam catatan kami sejak tahun 2017 hingga 2018 ini, sudah ada 21 perusahaan yang pindah dari Karawang karena alasan mereka tidak mampu untuk membayar upah tinggi di Karawang," kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Karawang Ahmad Suroto, Selasa (13/11/2018).

Suroto menyebut, hengkangnya 21 perusahaan tersebut menimbulkan pemutusan hubungan kerja PHK sebanyak 22.000 pekerja. Berdasarkan laporan kepada Disnakertrans, kata dia, pada 2019 ada lima perusahaan garmen yang bakal meninggalkan Karawang jika UMK kembali naik.

Sementara untuk manufaktur, dia mengaku belum mendapat laporan. Akan tetapi, ia mengklaim pihaknya sudah memfasiltasi perusahaan garmen agar mereka bisa bertahan, dengan memberikan penangguhan upah.

"Namun, cara itu belum efektif karena masih banyak perusahaan yang pindah," kata dia. Suroto menyebutkan, jika lima perusahaan tersebut hengkang, diperkirakan sebanyak 9.000 pekerja akan dirumahkan.

Suroto mengatakan, berdasarkan hasil rapat Dewan Pengupahan menyepakati untuk merekomendasikan kenaikan upah 8,03 persen dari Rp 3.919.291 menjadi Rp 4.233.226 pada 2019.

Kenaikan tersebut diperkirakan akan berdampak bagi perusahaan di sektor tekstil, sandang dan kulit (TSK). "Dampak yang paling besar dari kenaikan UMK ini memang untuk sektor TSK. Sedangkan sektor manufaktur masih mampu bertahan," kata dia.


Sumber :
https://regional.kompas.com/read/2018/11/13/19055031/umk-tinggi-21-perusahaan-pindah-dari-karawang?utm_campaign=Dlvrit&utm_source=Twitter&utm_medium=Social.

Related Posts