Sunday, July 22, 2012
SEVEN HABITS To Be More Effective People (1)
(diambil dari berbagai sumber)
Stephen Covey dalam bukunya "The 7 Habits of Highly Effective People" menguraikan hal-hal sebagaimana tertulis dibawah ini.
Yang membedakan orang-orang yang sangat efektif dengan orang yang tidak produktif adalah bukan pada apa yang mereka miliki, tetapi pada kebiasaan-kebiasaannya.
Watak seseorang terbentuk dari kebiasaan-kebiasaannya. Di alam bawah sadar, kebiasaan-kebiasaan itu membentuk dan mengubah watak seseorang. Dan ternyata kebiasaan-kebiasaan itu bisa diubah, asal kita mau walaupun membutuhkan waktu.
Taburlah pemikiran, maka Anda akan menuai tindakan.
Taburlah tindakan, maka Anda akan menuai kebiasaan.
Taburlah kebiasaan, maka Anda akan menuai watak.
Taburlah watak, maka Anda akan menuai nasib Anda.
Kebiasaan itu sendiri terjadi karena adanya paradigma. Yang dimaksud paradigma adalah sudut pandang atau kerangka yang terbentuk oleh pengalaman hidup, pendidikan maupun latar belakang kita.
Paradigma inilah yang menentukan bagaimana kita memandang dan mengartikan dunia ini, dan dengan demikian menentukan bagaimana kita bereaksi dan bersikap terhadapnya. Sebagai contoh mula-mula astronom Mesir, Ptolemy mengatakan bahwa bumi adalah pusat jagat raya. Tapi kemudian COpernicus menyebabkan perubahan paradigma, ketika dia membuktikan bahwa sebenarnya mataharilah pusat dari jagad raya.
Pengertian akan konsep paradigma ini membuat orang belajar mengerti bagaimana orang lain memandang persoalan yang sama dengan kacamata yang berbeda. Pengertian tentang paradigma ini juga dapat menghindarkan orang dari sikap merasa dirinya sebagai korban lingkungan atau orang lain, sehingga seringkali melakukan "blaming others" (menyalahkan orang lain), karena menganggap dunialah yang salah kalau sesuatu itu tidak sesuai dengan harapannya.
Selanjutnya Stephen Covey menjelaskan bahwa di dunia ini ada hukum alam untuk kematangan. Seorang bayi berkembang dari ketergantungan pada orang tuanya menjadi mandiri sebelum akhirnya mencapai kamatangan pemahaman akan saling ketergantungan dengan orang lain di sekitarnya. Ekosistem alam tercermin dalam ketergantungan kolektif dari masing-masing warga masyarakat, satu terhadap yang lain.
Ketergantungan seorang bayi paradigmanya adalah "Engkau" (engkau merawatku, kalau ada yang salah, itu salahmu), sedangkan pada kemandirian remaja adalah "Aku" (ini pilihanku, aku akan mengerjakannya sendiri). Dan dalam tahap saling tergantung, orang dewasa adalah "Kita" (kita bisa bekerja sama, sebaiknya kita bersatu)
bersambung ke SEVEN HABITS To Be More Effective People (2)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Kamar mandi / toilet biasanya dilengkapi dengan perlengkapan untuk buang air kecil maupun besar. Kamar mandi yang dilengkapi dengan urina...
-
Cerita di Balik Penutupan Pabrik Panasonic dan Toshiba Penutupan tiga pabrik Toshiba dan Panasonic di Indonesia membawa dampak pemutusa...
-
Sebaiknya PPIC dibagi menjadi: PPIC Planner, bertugas untuk membuat perencanaan atau MPP (Master Production Plan) dan MRP (Material Req...
-
Di beberapa perusahaan, divisi penyimpanan (store) untuk mengelola persediaan (inventory) sering mempunyai beberapa nama, seperti divisi...
-
What exactly is 5S? Simply stated, a 5S is the structured method to organize the work place. As evidenced by its name, there are 5 steps ...
No comments:
Post a Comment