Sunday, July 15, 2012

Pengembangan Jejaring

Oleh: Andre Vincent Wenas,MM,MBA.
(twitter@andrewenas)


    Sebagai seorang pedagang (trader), peran Anda sangatlah menuntut 
kreatifitas dan kemampuan mengorganisir beberapa pemain bisnis sekaligus. 
Melewati fase perintisan, tugas Anda sang business-leader memang 
menumbuh-kembangkannya menjadi berskala besar, bahkan – mengapa tidak – 
berskala global.

    Apa yang dibagikan Victor Fung, William Fung & Yoram (Jerry) Wind (dalam 
buku mereka: Competing in a Flat World, Building Enterprise for a Borderless 
World, 2008) bisa jadi panduan para pemain tengah (trading company). Walaupun 
awalnya bergerak sebagai pedagang, di dalam era dunia yang semakin mendatar - di 
mana para pemain baru dari pelbagai sudut bumi serentak bisa ikut masuk ke dalam 
kancah persaingan – maka Anda pun harus berpikir untuk senantiasa menciptakan 
nilai tambah bagi setiap pemain yang ada dalam konfigurasi jejaring yang sedang 
Anda orkestrasi.

    Pertanyaan mendasar yang perlu selalu ditanyakan pada diri sendiri: mengapa 
para produsen harus menjual melalui perusahaan/organisasi kita? Dan, mengapa 
para pelanggan mesti membeli lewat perantaraan kita? Apa nilai tambah yang 
mereka terima (perceived-value) jika berbisnis dengan (melalui) jasa-jasa kita?

    Dengan dipicu oleh perkembangan teknologi komunikasi (internet, 
digitalisasi informasi) dan teknologi pengelolaan-rantai-pasok 
(supply-chain-management) skala global yang makin canggih, para pebisnis semakin 
dimungkinkan untuk berselancar di dunia maya dalam rangka mencari mitra pemasok 
dan sekaligus pembeli potensial dari dan ke seluruh dunia.

    Dengan mengkoordinasikan para pendukung lain, misalnya: surveyor, 
transporter, logistik-pergudangan, forwader dan packaging, lalu juga 
mendayagunakan optimal fasilitas perbankan dan intrumen derivatif perdagangan, 
niscaya kesempatan bisnis Anda untuk terus bertumbuh semakin besar. Di samping 
aspek mengembangkan sistem organisasi dan membangun kompetensi orang-orang 
(karyawan).

    Ada tiga peran yang mesti diolah dengan baik oleh orkestrator sebuah 
network bisnis: 1) Design and manage networks, merancang dan mengelola 
jejaringnya, 2) Control through empowerment, pengendalian melalui pemberdayaan 
3) Create value through integration, menciptakan nilai lewat integrasi.

    Pertama, merancang dan mengelola jejaring. Jaman sekarang, persaingan usaha 
bukan Cuma antar satu perusahaan dengan perusahaan saingannya. Melainkan 
kekuatan jejaring suatu perusahan versus kapabilitas jejaring dari pesaing. 
Networks compete against networks. Maka siapa pun yang paling mumpuni mengelola 
rantai-pasok (supply-chain)nya, maka dialah yang bakal jadi pemenang. Tugas 
konduktor adalah mengorkestrasi jejaring yang seluas mungkin, lalu mengupayakan 
terjadinya rantai-pasok yang paling efektif dan efisien.

    Kedua, pengendalian melalui pemberdayaan. Menimbang bahwa sentra 
produksinya bukan milik Anda sendiri, maka diperlukan suatu model kepemimpinan 
dan pengendalian yang berbeda dengan cara konvensional. Pertanyaannya, apa sih 
faktor utama yang membuat anggota jejaring itu kohesif dan saling terikat? 
Jawabnya, kombinasi rewards (imbalan), empowerments (pemberdayaan) dan trust 
(kepercayaan), di samping tentunya pelatihan dan sertifikasi demi pengembangan 
kompetensi. Sang konduktor (orkestrator) mungkin saja tidak bisa memecat atau 
merekrut orang di masing-masing perusahaan anggota jejaring Anda, tetapi – ini 
yang terpenting – Anda mengkoordinasikan sekumpulan orang berkompetensi tinggi 
dan independen.

    Ketiga menciptakan nilai lewat integrasi. Jika dalam format industri jaman 
dulu nilai diciptakan lewat spesialisasi, maka bagi Anda para trader di dunia 
yang semakin datar, nilai tambah yang Anda ciptakan datangnya lewat integrasi. 
Menjadi penghubung sekaligus mampu mengungkit (leveraging) asset perusahaan 
melalui jejaring yang Anda bangun dan kelola.

    Bersiaplah untuk sukses.


(twitter@andrewenas)
-------------------------------------------------------------
Artikel dari Tabloid Bisnis KONTAN, Minggu I, April 2008

No comments:

Post a Comment

Related Posts