Sunday, July 15, 2012

MIMPI DAN ATMOSFER

Oleh: Andre Vincent Wenas,MM,MBA.
(twitter: @andrewenas)


  Mulai dengan mimpi sampai akhirnya berani menetapkan sasaran, bertekad ambil 
keputusan lalu dengan persisten menciptakan serta menjaga atmosfir usaha yang 
kondusif. Ketiga hal itulah yang menjadi fondasi keberhasilan memulai dan 
keberlanjutan usaha.

  Sekilas cerita tentang seorang tokoh Perang Dunia kedua, Jenderal Bernard 
Montgomery, komandan lapangan pasukan Inggris di padang pasir Mesir yang juga 
terkenal dengan sebutan Tikus Gurun (The Dessert Rats), ia adalah musuh 
bebuyutannya Erwin Rommel, seorang jenderal lapangan yang sangat brilian di 
pihak Jerman.

  Saat itu 12 Agustus 1942, Jenderal Montgomery tiba di Kairo, tugasnya jelas 
harus mengalahkan pasukan Erwin Rommel mulai dari Alamein, seluruh Afrika bagian 
utara sampai di Sisilia dan Italia bagian selatan. Pertama kali bertemu dengan 
para perwiranya di medan laga Mesir, ia mendapati semua perwiranya sudah loyo 
patah semangat.

  Maka keesokan harinya ia segera mengumpulkan semua perwira dan menyampaikan 
pidatonya yang terkenal “We will stand and fight here!”. Di antaranya dikatakan, 
“…kita akan bekerjasama sebagai satu tim, dan bersama kita akan membangun 
percaya diri dari angkatan bersenjata yang hebat ini lalu maju meraih kemenangan 
akhir di Afrika.”

  Lalu disambungnya, “…saya percaya bahwa satu dari tugas-tugas awal seorang 
komandan adalah untuk menciptakan apa yang saya sebut ‘atmosfir’, dan di dalam 
atmosfir itu para staf, anak buah dari komandan dan seluruh pasukan akan 
berada,  bekerja dan berjuang.”

  Memang, orang yang sukses adalah orang yang punya mimpi. Pemimpin adalah orang 
yang berani untuk bermimpi tentang masa depan yang jauh di depan mata. Di masa 
sulit biasanya orang tidak berani lagi untuk bermimpi, terlalu idealis katanya, 
hidup itu mesti realistis sambungnya. Padahal seorang pemimpin sejatinya 
membebaskan imajinasinya bertaburan dengan mimpi-mimpi yang indah dan agung 
(great), karena ideal ini adalah faktor motivasi penggeraknya yang utama.

  Peter Senge, mahaguru dari MIT (Massachusetts Insitute of Technology) dalam 
bukunya The Fifth Discipline of A Learning Organization menjelaskan tentang 
‘creative tension’ atau ketegangan kreatif yang merupakan tegangan (tarik 
menarik) antara visi ideal dengan realitas yang sesungguhnya. Keduanya 
(visi/mimpi dan realitas saat ini) adalah dua hal yang harus dihadapi dan 
dikonfrontasi oleh seorang pemimpin usaha. Berani jujur terhadap kenyataan saat 
ini, berani melihat kekurangan tapi juga berani mengakui potensi-potensi yang 
ada, serta berani untuk meregangkan mimpi atau visinya sejauh mungkin. Seperti 
gelang karet yang ditarik, ujung yang satu adalah realitas saat ini, dan ujung 
lainnya adalah visi masa depan. Ketegangan kreatif adalah seperti itu. Dalam 
kelenturan itu, sejauh mana visi bisa ditarik ke atas berdasarkan realitas saat 
ini.

  Tarikan gelang karet sampai di titik optimal, maka sejauh itulah visi mulai 
bisa diciptakan, sasaran-sasaran mulai ditetapkan. Memang perlu keberanian untuk 
menetapkan sasaran dan mengambil keputusan-keputusan untuk melakukan segala 
konsekuensinya. Banyak orang dalam hidupnya tidak mau atau tepatnya: tidak 
berani untuk menetapan sasaran (tujuan). Sebabnya adalah sederhana, karena dari 
setiap sasaran yang ditetapkan membawa konsekuensi untuk pengambilan keputusan 
dan bertanggungjawab terhadap akibat atau konsekuensi dari keputusan itu.

  Saat kecil seorang anak biasanya sangatlah idealis, mimpinya banyak. Kalau 
ditanya mau jadi apa saat besar nanti, maka dijawab: mau jadi presiden, 
jenderal, pilot, astronot dan professor serta posisi-posisi lain yang 
hebat-hebat. Saat mulai tumbuh dewasa, kesulitan dan masalah dalam kehidupan 
menempanya dari orang yang sangat idealis menjadi orang yang sangat realistis. 
Dari satu ekstrim ke ujung ekstrim lainnya, pupuslah idealismenya!

  Atmosfir perlu dibangun dan dijaga terus menerus karena ia seumpama tanah di 
mana benih unggulan ditabur dan upaya merawat dilakukan. Kontinuitas bisnis 
jangka panjang bisa dicapai dengan menjaga atmosfir yang sehat dan kondusif. 
Jenderal Montgomory, dengan sasarannya yang jelas, keputusannya yang bulat dan 
komitmennya untuk senantiasa membangun atmosfir yang kondusif akhirnya berhasil 
meluluhlantakan pasukan lawan, meraih kemenangan yang gemilang. Anda juga bisa, 
di bidang Anda masing-masing.


(twitter: @andrewenas)
----------------------------------------------------------------
Artikel dari Tabloid Bisnis KONTAN, edisi Mg III Maret 2007

No comments:

Post a Comment

Related Posts