Ijinkan saya memberi pencerahan. Secara umum "inventory" untuk orang finance merupkan satu "asset". Akan tetapi untuk kita di jurusan operasi harus menganggapnya satu "liability" karena tiap satu unit inventory yang disimpan tidak mempunyai nilai (value). Karena inventory yang disimpan dan tidak dijual menaggung kos - opportunity cost. Kalo tidak disimpan, opportunity cost nya dlm bentuk interest yang bisa dapet apabila wang itu diinvestasi di bank. Kalo bicara slow moving atau regular inventory maka cost of money akan terikat sampei waktu stok itu dapet dijual. Akan tetapi kalo dead stock, itu akan mendatangkan kos yang lebih tinggi dan merupakan risiko obsolosence dlm mana kos nya akan masuk obsolesence cost, dan lain kos lagi yang terkait termasuk write down kos apabila stok itu mati terus dan harus di buang atau dijual below cost of good sold (COGS) nya.
Garis ukur stok tersebut sebelum kita deklarasi skrap tergantung dasar policy organisasi masing masing. Garis umum: apabila stok itu dirancang sudah tentu perancanaan itu di buat atas pertimbangan lakunya stok itu - fast mover, medium atau slow mover? Yang harus hati2 adalah medium dan slow mover oleh karena stok tipe ini mengandung risiko obsolesence.
Semoga teman teman lain dapet memberi pencerahan seterusnya.
Salam
Ramlee
Sumber : milis Asosiasi Logistic Indonesia
Friday, March 23, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Transportasi merupakan salah satu komponen dalam sistem logistik (di samping persediaan, pergudangan, dan sistem informasi). Dengan mem...
-
Logistik atau manajemen logistik merupakan bagian dari proses supply chain yang merencanakan, mengimplementasikan, dan mengendalikan e...
-
Kamar mandi / toilet biasanya dilengkapi dengan perlengkapan untuk buang air kecil maupun besar. Kamar mandi yang dilengkapi dengan urina...
-
Oleh: Andre Vincent Wenas,MM,MBA. (twitter@andrewenas) Bisnis berkembang, organisasi bertumbuh alias karyawan tambah banyak, terjadi p...
-
Salah satu senjata ampuh para eksekutif untuk meningkatkan kariernya kini adalah dengan menempuh jalur pendidikan keprofesian bersertifi...
No comments:
Post a Comment