Tuesday, March 26, 2013

Visi Global dan Sensitivitas Lokal

Oleh:Andre Vincent Wenas,MM,MBA.

“Global marketing demand exceptional leadership…the hallmark of a global company is the capacity to formulate and implement global strategies that leverage worldwide learning, respond fully to local needs and wants, and draw on the talent and energy of every member of the organization.”– Warren J. Keegan & Mark C. Green, Principles of Global Marketing, Prentice Hall, 1997.

***

     Beberapa fenomena bisnis global di arena ritel, otomotif, properti dan energi bisa memberi ilustrasi bagaimana dinamika dampak dari global policy dan eksekusi strategi (leadership) perusahaan-perusahaan global tanpa kehilangan sensitivitas terhadap situasi dan kebutuhan spesifik di lokal tertentu.

     Demi mengamankan pertumbuhan bisnis Wal-Mart Stores Inc. dikabarkan bakal mengakuisisi 80% saham peritel asal Turki, Migros Ticaret AS. Porsi ini nilainya US$ 4 miliar, dan rencananya bakal didapat dari perusahaan ekuitas asal London, BC Partners. Upaya Wal-Mart mengembangkan sayap di sejumlah negara Asia memang untuk meningkatkan pendapatannya dan menjamin pertumbuhannya (growth).

     Di arena bisnis otomotif dunia, kabarnya Renault SA yang asal Perancis itu akan melepas kepemilikannya di perusahaan otomotif asal Swedia, Volvo AB. Setelah 11 tahun Renault menggenggam saham produsen truk Volvo sebesar 6,5%, akan dilepas dengan nilai sekitar US$1,92 miliar. Dana ini oleh Renault akan dipakai untuk mengurangi utangnya sendiri dan sekaligus membiayai investasinya di Perancis, Russia dan China. Bisnis Renault di Eropa memang sedang kelabu, di bulan Oktober kemarin ia mengalami penurunan 18% penjualan.  Di Russia, Renault menggandeng  Nissan Motor Co untuk mengambil kendali produsen mobil Lada, OAO Avto-VAZ Rusia dengan investasi US$742 juta. Inisiatif ekspansi internasional ini katanya demi meremajakan jangkauan bisnis sambil memperkuat daya saingnya di Eropa.

     Hong Kong dan Singapura pada kuartal keempat tahun 2012 lalu mengalami pelambatan (cenderung stagnan) dalam sektor office-rental di ring A (prime area). Managing Director Jones Lang La-Salle, Jeremy Sheldon, mengakui bahwa pelambatan pertumbuhan sewa kantor terjadi lantaran pelaku sektor finansial masih memilih menahan diri di tengah ketidakpastian ekonomi global, ditambah lagi aktivitas perusahaan-perusahaan barang konsumsi dan farmasi juga cenderung melambat. Prediksinya, pelambatan ini masih akan berlanjut ke tahun 2013, sampai adanya perubahan kondisi ekonomi dan kejelasan pergantian politik yang diperkirakan terjadi di pertengahan tahun 2013. Untuk beberapa kota di Asia pertumbuhan sewa kantor masih ada, Jakarta sebesar 7%, Manila 2%, dan Tokyo 1%.

     Sektor penting lainnya adalah energi global. Demi menjamin pertumbuhan ekonominya, China mati-matian berupaya mengamankan pasokan energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan mesin-mesin produksinya. Kabar terakhir PetroChina sudah sepakat untuk mengambil alih saham BHP Billiton dalam proyek gas alam cair Browse (di Australia Barat) senilai US$1,63 miliar. Selain PetroChina, ada CNOOC yang aktif memborong aset di mancanegara. Baru-baru ini CNOOC telah mendapat persetujuan pemerintah Kanada untul mengakuisisi perusahaan minyak Nexen senilai US$15,1 miliar. Aksi korporasi ini adalah bentuk akuisisi terbesar perusahaan China tahun 2012. Perusahaan minyak China lainnya, Sinopec, juga  telah membeli 20% saham Total di ladang minyak lepas pantai Nigeria. Total nilai pembelian perusahaan minyak asal Perancis itu sekitar US$2,5 miliar. Selain itu, Sinopec juga telah memiliki sepertiga saham Devon Energy senilai US$2,2 miliar. Inisiatif ini demi
melancarkan akses China ke sumber-sumber minyak di Amerika Serikat. Sebelumnya, PetroChina juga telah mengambil alih 40% saham proyek minyak di Mackay River senilai US$673 juta. Dalam perhitungan Bloomberg,  sepanjang 2012 lalu perusahaan minyak dan gas China telah menghabiskan total uang senilai US$25 miliar untuk menyukseskan sejumlah akuisisi di sektor energi minyak dan gas.

***

     Inisiatif kepemimpinan korporasi-korporasi global ini adalah sesuatu yang heroik juga. Berani masuk dalam arena/daerah yang belum dikenal sebelumnya (terra incognita), yang merupakan ciri karakter para perintis (the pioneers) di tanah Amerika dulu, atau para penjelajah Eropa yang akhirnya menghasilkan banyak penemuan wilayah baru, serta invensi-invensi kreatif-ekploratif. Seperti kata Warren Keegan & Mark C. Green selanjutnya, “This is a heroic task requiring global vision and a sensitivity to local needs. Overall, the leader’s challenge is to direct the effort and creativity of everyone in the company toward a global effort that best utilizes organizational resources to exploit global opportunities.” Gravitasi yang perlu dilawan adalah sikap pasif, chauvinistic, primordialistik-sempit, malas dan enggan keluar dari zona kenyamanan. 

     Selamatmemasuki Tahun Ular, tahun bagi si cerdik pemberani. 

(twitter@andrewenas)
----------------------------------------------------------
Artikel dari Majalah MARKETING, edisi Januari 2013

STRATEGIC MANAGEMENT SERVICES
Email: strategicmanagementservices@yahoo.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts