Gojek: 430 Karyawan PHK, Dapat Pesangon di Atas Standar
Pandemi global COVID-19 berdampak pada perubahan perilaku dan preferensi konsumen yang sangat signifikan. Termasuk perusahaan ride-hailing made in Indonesia Gojek. Gojek akhirnya mengumumkan PHK atas 430 karyawannya.
Gojek yang diluncurkan sejak 2015 dan kini sudah memiliki lebih dari 170 juta pengguna di Indonesia dan Asia Tenggara, mengumumkan strategi perusahaan jangka panjang guna menghadapi situasi pandemi yang penuh dengan ketidakpastian ini.
Gojek akan memprioritaskan bisnis inti yang memberikan dampak seluas-luasnya, yaitu bisnis transportasi, pesan-antar makanan dan uang elektronik.
"Gojek menetapkan strategi yang fokus pada bisnis inti. Menyusul hal itu, maka sumber daya yang kami miliki sebagian besar dikonsentrasikan untuk mendukung bisnis transportasi online, pesan-antar makanan dan kebutuhan pokok, serta dompet digital. Selain bisnis inti ini, layanan lainnya juga masih memiliki peluang untuk lebih berkembang seperti layanan kesehatan yang bekerja sama dengan Halodoc," kata Kevin Aluwi dan Andre Sulistyo, Co-CEO Gojek.
Adapun layanan transportasi online (GoRide dan GoCar), lalu pesan-antar makanan dan kebutuhan pokok (GoFood), serta dompet digital (GoPay) juga sangat dibutuhkan oleh masyarakat di tengah pandemi.
"Fokus kami pada bisnis inti adalah untuk memastikan pertumbuhan Gojek secara berkesinambungan dan mampu bertahan di tengah pandemi ini yang kita tidak tahu kapan berakhir. Gojek berupaya menjaga ekosistem secara keseluruhan agar tetap mampu memberikan dampak sosial secara luas kepada sekitar 2 juta mitra dan 500.000 UMKM," jelas Co-CEO Gojek.
Kenaikan bisnis layanan logistik dan belanja kebutuhan sehari-hari
Gojek optimis langkah-langkah yang ditempuh akan membantu perusahaan mendistribusikan sumber daya untuk fokus mengembangkan bisnis yang memiliki dampak luas, khususnya tiga layanan inti, dan pengembangan layanan yang mengalami kenaikan performa signifikan selama pandemi seperti misalnya bisnis logistik mencatat pertumbuhan 80% sejak awal pemberlakuan pembatasan jarak sosial dan transaksi layanan belanja kebutuhan sehari-hari yang naik dua kali lipat.
Adapun di tengah pandemi COVID-19 juga terdapat layanan yang terpaksa dihentikan karena tidak mendukungnya situasi dan kondisi serta adanya perubahan perilaku konsumen yang kini mengedepankan jaga jarak (physical distancing).
Sejalan dengan itu, layanan yang sulit dilakukan dengan mengedepankan physical distancing seperti layanan pijat profesional di rumah yakni GoMassage dan layanan jasa kebersihan rumah yakni GoClean, terpaksa dihentikan di tengah pandemi ini. Layanan lain yang dihentikan adalah GoFood Festivals yang ada di sejumlah lokasi di Indonesia karena sifatnya yang dapat mengundang keramaian.
Dampak dari keputusan ini sebanyak 430 karyawan atau sekitar 9% dari total karyawan Gojek, di mana sebagian besar bekerja merupakan staf GoLife dan GoFood Festival, akan meninggalkan Gojek sebagai bagian dari evaluasi terhadap struktur perusahaan.
Karyawan yang terdampak dengan keputusan ini akan mendapat berbagai bentuk dukungan termasuk pesangon di atas standar yang ditetapkan pemerintah, asuransi kesehatan hingga akhir 2020, dan perangkat elektronik yang mereka gunakan saat di Gojek untuk tetap menjaga produktivitas.
"Kami sangat berterima kasih bahwa kalian telah memberikan kontribusi berarti bagi kesuksesan Gojek selama bertahun-tahun. Kalian telah menjadi bagian yang bernilai dari sejarah dan perjalanan Gojek; setiap perusahaan akan beruntung untuk memiliki kalian di dalam tim mereka dan kami akan membantu kalian semaksimal mungkin untuk dapat melangkah lebih jauh di perjalanan karir kalian," ujar Kevin Aluwi, Co-CEO Gojek.
Keputusan ini disampaikan langsung oleh Co-CEO Gojek lewat pertemuan townhall virtual yang digelar 16 kali dan dihadiri seluruh karyawan. Seri pertemuan virtual ini digelar untuk setiap divisi dan memungkinkan Co-CEO menyampaikan secara lebih personal pengumuman perubahan ini dan menerima pertanyaan langsung dari karyawan.
https://cnbcindonesia.com/tech/20200623203217-37-167511/gojek-430-karyawan-phk-dapat-pesangon-di-atas-standar
Gojek PHK 430 Karyawan, Paling Banyak GoLife dan GoFood Festival
Gojek Indonesia melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 430 karyawannya.
Jumlah tersebut setara dengan 9 persen dari total karyawan Gojek yang mencapai 4.000 orang.
Sebagian besar karyawan yang kena PHK berasal dari divisi yang terkait dengan GoLife dan GoFood Festival.
"Mereka akan meninggalkan Gojek sebagai bagian dari evaluasi terhadap struktur perusahaan secara keseluruhan. Ini merupakan satu-satunya keputusan pengurangan karyawan yang Gojek lakukan di tengah situasi COVID-19," ungkap pihak Gojek dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/6/2020).
Manajemen Gojek menyebut bahwa 430 karyawannya yang di-PHK akan mendapat benefit termasuk pesangon di atas standar yang ditetapkan pemerintah.
"Perjalanan menjadi semakin sulit karena kita harus berpisah dengan 430 karyawan, yang selama ini menjadi rekan kerja sehari-hari yang dekat dengan kita, lalu juga adanya penutupan GoLife dan GoFood Festival - bisnis yang memiliki peran penting dalam sejarah Gojek," ujar Co-CEO Gojek Kevin Aluwi dalam keterangan tertulisnya.
"Kami memohon maaf sebesar-besarnya kami harus mengambil keputusan sulit untuk kita dapat mengimplementasikan hal ini," sambungnya.
https://www.kompas.tv/article/88963/gojek-phk-430-karyawan-paling-banyak-golife-dan-gofood-festival?page=all
GOJEK Resmi PHK 430 Karyawannya, Buntut Bergabungnya Facebook dan PayPal?
Gojek Indonesia melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 430 karyawannya. Jumlah tersebut setara dengan 9 persen dari total karyawan Gojek yang mencapai 4.000 orang.
Sebagian besar karyawan yang kena PHK berasal dari divisi yang terkait dengan GoLife dan GoFood Festival.
"Mereka akan meninggalkan Gojek sebagai bagian dari evaluasi terhadap struktur perusahaan secara keseluruhan. Ini merupakan satu-satunya keputusan pengurangan karyawan yang Gojek lakukan di tengah situasi COVID-19," ungkap pihak Gojek dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/6/2020).
Manajemen Gojek menyebut bahwa 430 karyawannya yang di-PHK akan mendapat benefit termasuk pesangon di atas standar yang ditetapkan pemerintah.
"Perjalanan menjadi semakin sulit karena kita harus berpisah dengan 430 karyawan, yang selama ini menjadi rekan kerja sehari-hari yang dekat dengan kita, lalu juga adanya penutupan GoLife dan GoFood Festival - bisnis yang memiliki peran penting dalam sejarah Gojek," ujar Co-CEO Gojek Kevin Aluwi dalam keterangan tertulisnya.
Facebook dan PayPal Resmi Jadi Investor Gojek
Sebelumnya, pada awal Juni lalu, Gojek kembali mendapat guyuran investasi anyar.
Pada Rabu (3/6/2020), Gojek mengumumkan bahwa Facebook dan PayPal resmi menjadi investor Gojek untuk penggalangan dana terkini.
Selain Facebook dan PayPal, Google dan Tencent juga menambah investasi di penggalangan terkini setelah kedua perusahaan ini membenamkan investasi di putaran sebelumnya.
Sayang, Gojek tidak menyebut nilai investasinya.
Bergabungnya Facebook dan PayPal sebagai investor, menyusul Google dan Tencent, mendukung upaya Gojek untuk terjun lebih dalam di ekonomi digital Asia Tenggara dengan fokus pada layanan pembayaran dan keuangan.
Selain itu sumber daya perusahaan teknologi terbesar ini bakal bersinergi dengan teknologi dan pendekatan yang dimiliki Gojek.
Tujuannya adalah untk bisa menciptakan sistem pembayaran digital yang cepat yang diperlukan jutaan usaha dan individu di Indonesia dan Asia Tenggara.
Tampaknya Gojek bakal mengoptimalkan pembayaran digital Gopay untuk bisa berkiprah lebih luas lagi di kawasan Asia Tenggara.
Selain itu pendanaan dari Facebook, PayPal, Google, Tencent dan perusahaan global lainnya akan mendukung lebih banyak UMKM menuju digitalisasi, mulai dari usaha kecil dan menengah yang beroperasi di toko-toko pinggir jalan hingga bisnis berskala besar yang ingin memperkuat infrastruktur pembayaran digital mereka.
Sejauh ini layanan digital Gojek sudah dimanfaatkan ratusan ribu merchant dan memberikan akses kepada lebih dari 170 juta pengguna Gojek di Asia Tenggara.
“Bergabungnya Facebook, PayPal, Google dan Tencent membuat kami memiliki kesempatan untuk mencapai sesuatu yang betul-betul unik seiring dengan upaya kami mendukung lebih banyak digitalisasi di dunia usaha dan memastikan jutaan pelanggan mendapat manfaat dari ekonomi digital.” kata Co-CEO Andre Soelistyo dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (3/6/2020).
Gojek menggelar 16 sesi townhall meeting yang dihadiri seluruh karyawan untuk mengumumkan strategi perusahaan yang akan memperkuat fokus bisnis inti.
Menurut keterangan tertulis Gojek yang diterima Tribunnews, Selasa (23/6/2020), ada beberapa keputusan yang diambil Gojek untuk memperkuat fokus bisnis inti perusahaan.
Beberapa keputusan tersebut, seperti menghentikan layanan non-inti yang tedampak pandemi saat ini, dan ada juga keputusan terkait perampingan struktur perusahaan secara menyeluruh untuk mengoptimalkan pertumbuhan di masa mendatang.
Layanan non-inti yang akan dihentikan menurut keterangan Gojek, adalah GoLife dan seluruh layanan di dalamnya termasuk GoMassage dan GoClean.
Selain itu GoFood festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood juga akan dihentikan pada sejumlah wilayah.
Keputusan yang diambil Gojek ini disebut telah melalui evaluasi atas situasi makro ekonomi, dan perubahan perilaku masyarakat yang menjad lebih waspada terhadap aktivitas kontak fisik.
Terkait adanya perubahan perilaku masyarakat yang berubah, Gojek mengatakan layanan GoLife dan GoFood Festival mengalami penurunan permintaan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir seirng adanya wabah Covid-19.
"Meski layanan GoLife akan segera dihentikan, pihak Gojek mengumumkan bahwa layanannya masih dapat diakses hingga 27 Juli mendatang," tulis keterangan Gojek tersebut.
Dampak dari penutupan layanan ini, Gojek menyebutkan harus mengambil keputusan sulit karena harus berpisah dengan 430 karyawanya yang sebagian besar berasal dari divisi GoLife dan GoFood Festival.
Langkah pengurangan karyawan ini merupakan satu-satunya keputusan, yang diambil Gojek lakukan di tengah situasi wabah Covid-19 yang sampai saat ini masih berlangsung.
Pengambilan keputusan ini, lanjut Gojek, membuat perusahaan dapat menggunakan sumber daya yang ada untuk memperkuat fokus kepada bisnis yang lebih luas dan mencakup tiga layanan inti.
"Penutupan GoLife tentunya akan berdampak pada mitra kami, maka dari itu untuk mitra GoLife akan mendapatkan pelatihan online untuk bekal jangka panjang untuk memperoleh penghasilan tambahan. Kami juga memberikan program bantuan dana tunai, untuk mitra aktif yang memenuhi kriteria," kata pernyataan tersebut.
Selain itu, Gojek juga memberikan pesangon di atas standar pemerintah untuk karyawan yang terdampak keputusan ini.
Kemudian Gojek juga memberikan dukungan kepada karyawan yang berdampak, antara lain:
1. Pesangon: Keberlangsungan finansial menjadi perhatian terbesar saat ini. Karyawan yang terdampak akan menerima pesangon.
"Kami menetapkan minimum gaji 4 pekan, ditambah 4 pekan gaji untuk setiap tahun lamanya bekerja."
2. Pembayaran gaji selama periode pemberitahuan: Gojek tidak mewajibkan karyawan yang terdampak untuk bekerja saat sudah memasuki periode pemberitahuan,.
Hal ini agar karyawan dapat fokus memikirkan mengenai rencana mereka di masa mendatang, tetapi Gojek tetap akan membayar gaji mereka secara penuh.
3. Equity arrangement: Masa tunggu bagi karyawan yang memiliki hak kepemilikan saham akan dihapus, sehingga karyawan yang meninggalkan Gojek dapat memiliki saham di perusahaan yang telah mereka bangun.
4. Pembayaran cuti tahunan dan hak lainnya: Gojek akan membayarkan cuti tahunan yang tidak digunakan, selain juga hak-hak lainnya termasuk cuti melahirkan.
5. Perpanjangan asuransi kesehatan: Di tengah krisis kesehatan global ini, kami ingin memastikan bahwa kebutuhan terkait kesehatan karyawan yang terdampak tetap dapat terpenuhi.
"Kami akan memperpanjang skema asuransi kesehatan bagi karyawan yang terdampak dan juga bagi keluarga mereka, hingga 31 Desember 2020," tulis pernyataan dari Gojek.
6. Perlengkapan: Karyawan dapat tetap memiliki laptop mereka untuk membantu mencari peluang lain.
7. Perpanjangan program bantuan karyawan: Gojek sangat memperhatikan kondisi emosional dan psikologis karyawan yang terdampak.
Maka dari itu, Gojek memperpanjang masa dukungan, mencakup program layanan kesehatan mental, finansial, dan konsultasi lainnya selama tiga bulan ke depan.
8. Program outplacement: mencari pekerjaan baru tidak pernah mudah, sehingga kami memberikan program outplacement yang akan membantu setiap orang untuk mencari pekerjaan.
Kemudian Gojek juga melakukan berbagai penyesuaian bisnis, guna mengakomodir perilaku baru pelanggan sejak adanya pandemi.
Perusahaan juga bekerja sama erat dengan mitra merchant untuk mengakomodir adanya perubahan pada permintaan.
Gojek juga membantu merchant yang sebelumnya hanya menjajakan produk secara offline menjadi bisa bermigrasi ke online dengan cepat, dan mengimplementasikan berbagai inisiatif guna mendukung keberlangsungan mata pencaharian mitra driver.
Bukan hanya itu, Gojek juga telah menghadirkan bisnis baru seperti penjualan barang kebutuhan sehari-hari dan makanan ‘siap masak’ di layanan GoFood, serta meningkatkan layanan pengiriman.
Sumber :
https://pontianak.tribunnews.com/2020/06/23/gojek-resmi-phk-430-karyawannya-buntut-bergabungnya-facebook-dan-paypal?page=all.