Monday, December 3, 2012

How To Survive And How To Improve Performance ?


Untuk bisa terus bersaing dalam kompetisi bisnis Global, perusahaan tidak cukup dengan hanya memiliki Manajemen Operational yang baik, yang mampu mengendalikan operational rutin perusahaan, namun perusahaan juga perlu memiliki Manajemen Perubahanuntuk meningkatkan kinerja dan untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi eksternal yang terus berkembang.
 
 
 
Oleh karena itulah, perusahaan perlu menjalankan 2 sistem manajemen yang dijalankan secara simultan (bersinergi) untuk meningkatkan daya saing perusahaan :
 
  1. Manajemen Operational. Manajemen operational terkait dengan aturan (sistem) yang disusun sebagai pedoman dalam menjalankan aktifitas sehari-hari sehingga karyawan bisa bekerja dengan  
    1. Kesalahan yang minimum dan
    2. Bekerja dengan efisien.
Manajemen operational yang baik akan membuat perusahaan memiliki sistem baku yang dapat digunakan sebagai acuan bagi siapapun yang bekerja pada perusahaan.
·         Dengan adanya sistem, konsistensi output perusahaan dapat terjaga, walaupun terjadi pergantian orang.
·         Dengan konsisten menjalankan sistem, dan bila tidak ada perubahan pada faktor ekternal yang berdampak pada perusahaan, seperti misalnya krisis Eropa, masuknya pesaing baru, perubahan teknologi, perubahan peraturan pemerintah, dan perubahan lainnya,  kinerja perusahaan akan stabil pada posisi yang telah dicapai.
 
Tantangan dalam sistem manajemen operational adalah bagaimana kita bisa menyusun sistem yang efisien, tidak sekedar mendokumentasikan operational sehari-hari yang sudah biasa kita lakukan. Oleh karena itu dalam pengembangan manajemen operational, perusahaan perlu memahami
1.    Permasalahan yang terjadi pada perusahaan sebagai inputan dalam menyusun sistem manajemen operational. Target dalam penyusunan sistem manajemen operational:  “Sistem bisa mengurangi permasalahan operational sehari-hari”
2.    Teknologi proses, bagaimana benchmark teknologi proses terbaik dijadikan acuan untuk  menyusun sistem manajemen operational. Sebagai contoh : benchmark teknologi proses produksi yang fokus pada pencegahan defect dengan cara mengendalikan faktor penyebab defect bukan fokus pada pengontrolan output (note : pengontrolan output sudah terlambat, defect sudah tejadi).  
 
  1. Manajemen Perubahan. Manajemen perubahan terkait dengan bagaimana perusahaan melakukan improvement (peningkatan terus menerus) dan bagaimana perusahaan menyusun perubahan untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada faktor eksternal, misalnya perubahan peraturan penghilangan proteksi (pengurangan pajak import, penghapusan larangan import) yang berdampak pada masuknya barang import (persaingan lokal berubah menjadi persaingan global), masuknya pesaing baru yang berdampak pada kompetisi yang semakin tajam, perubahan teknologi produk yang mengakibatkan produk menjadi usang, perubahan teknologi proses yang mengakibatkan proses kompetitor menjadi lebih efisien dan lain sebagainya.
 
Sayangnya banyak perusahaan atau pimpinan yang terjebak atau terfokus pada manajemen operational, akibatnya perusahaan berjalan ditempat dan tidak siap menghadapi perubahan pada faktor eksternal. Kalaupun ada perubahan, pada umumnya perubahan dilakukan secara spontan dan kurang terstruktur.
 
 
 
Peran Pimpinan dalam Manajemen Operational 
 
 
 
Peran Pimpinan dalam Manajemen Perubahan
 
 
 
 
Imanuel Iman (Penulis Buku Transforming Organization  @imanueliman_
 
 
 
There Is Always Room For Improvement

No comments:

Post a Comment

Related Posts