"Candidates must demonstrate research excellence and evidence of
teaching potential in any one or more of the areas of the Department,
with particular emphasis in supply chain (distribution /logistics, IS
/ e-commerce), enterprise systems...".
Kalimat diatas adalah sebuah potongan kalimat yang tercantum dalam
suatu
iklan lowongan dosen di sebuah universitas di Amerika yang
dipublikasikan
di milis Manufacturing and Service Operations Management (MSOM. Dalam dua tahun
terakhir ini, memang banyak
sekali lowongan dosen di perguruan tinggi negara-negara maju yang
menekankan kualifikasi pada bidang Supply Chain Management (SCM)
dan E-commerce. Ini adalah satu pertanda betapa perguruan tinggi
negara-negara maju melakukan pemutakhiran kualifikkasi dosen agar
pendidikan yang mereka tawarkan sesuai dengan kebutuhan dunia bisnis
yang dihadapi.
Supply Chain Management (SCM) dan E-commerce memang merupakan
dua bidang yang saat ini boleh dikatakan menjadi primadona. Hampir
setiap program-program bisnis di perguruan tinggi negara-negara maju
menawarkan dua mata kuliah tersebut. Beberapa perguruan tinggi
bahkan
membuka pusat-pusat penelitian pada dua bidang tadi. Sebutlah
misalnya
The Global SCM Forum-nya Stanford University, The European SCM
Forum yang berpusat di Eindhoven University of Technology, The
Integrated SCM Project yang dimiliki University of Toronto,
Logistics
Asia
Pasific-nya NUS, The Logistics Institute-nya Georgia Tech.,
eBusiness
Research Center (eBRC) yang dimiliki Penn State University,
e-commerce
research center-nya National Chiao Tung University (NCTU) Taiwan,
dan
tentunya banyak lagi.
SCM dan E-commerce juga hampir selalu menjadi sesi menarik di
konferensi-konferensi internasional yang mengangkat tema bisnis.
Jurnal-jurnal juga memuat edisi-edisi khusus tentang SCM maupun
E-commerce. Bahkan, beberapa jurnal baru muncul dengan isi khusus
pada
salah satu atau gabungan dari dua bidang tersebut. Ada misalnya
Supply
Chain Management Review yang diterbitkan Cahners Publishing. Jurnal
yang diterbitkan oleh National Association of Purchasing Management
(NAPM) berubah nama dari International Journal of Purchasing and
Supply Management menjadi Journal of Supply Chain Management. MCB
University Press juga menerbitkan sebuah jurnal internasional
bernama
Supply Chain Management sejak 1996. Tentu deretannya menjadi panjang
bila disebutkan semuanya.
Sementara negara-negara maju menyikapi perubahan bisnis dengan
penyesuaian pendidikan dan riset secara proaktif, tampaknya tidak
demikian halnya dengan negara-negara berkembang seperti di
Indonesia. Barangkali jurusan-jurusan bisnis, Teknik Industri, dan
sejenisnya di Indonesia yang sudah menawarkan mata kuliah SCM dan
E-commerce atau memiliki pusat kajian dua bidang di atas masih bisa
dihitung dengan jari. Tulisan singkat ini dimaksudkan untuk mengajak
mereka-mereka yang berkecimpung dalam pendidikan bisnis di Indonesia
untuk melakukan pemutakhiran program dan membentuk pusat-pusat
kajian untuk menyikapi perkembangan bisnis, termasuk dua bidang di
atas
yang kebetulan menjadi contoh yang baik saat ini. Tanggapan terhadap
tulisan ini sangat diharapkan.
@
@
I Nyoman Pujawan
Pemerhati SCM dan E-commerce
www.e-gagas.com
Sunday, July 15, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Kamar mandi / toilet biasanya dilengkapi dengan perlengkapan untuk buang air kecil maupun besar. Kamar mandi yang dilengkapi dengan urina...
-
Performa Industri: Quality, Productivity, Safety, Cost. Manakah yang perlu diprioritaskan? Banyak sekali metode-metode yang dapat dipakai un...
-
Di beberapa perusahaan, divisi penyimpanan (store) untuk mengelola persediaan (inventory) sering mempunyai beberapa nama, seperti divisi...
-
Salah satu senjata ampuh para eksekutif untuk meningkatkan kariernya kini adalah dengan menempuh jalur pendidikan keprofesian bersertifi...
-
Sebaiknya PPIC dibagi menjadi: PPIC Planner, bertugas untuk membuat perencanaan atau MPP (Master Production Plan) dan MRP (Material Req...
No comments:
Post a Comment