Sunday, June 9, 2013

Hal Yang Boleh Dan Tidak Boleh Dilakukan Dalam Wawancara


Kontributor: Randall S. Hansen, Ph.D. (18.07.2003 09:49)

Berikut sejumlah kunci untuk wawancara pekerjaan yang sukses. Ikuti peraturan sederhana ini dan dapatkan kesuksesan untuk tahapan penting dalam pencarian kerja Anda. 

Tinjaulah lokasi wawancara Anda atau setidaknya anda harus tahu dengan pasti dimana tempatnya dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapainya. 

Cari tahu tipe wawancara seperti apa yang akan Anda alami. Lakukan persiapan dan latihan untuk wawancara namun jangan menghapal ataupun melatih jawaban. 

Berpakaianlah sesuai dengan pekerjaan, perusahaan, bahkan industri dimana perusahan tersebut bergerak. Dan ada baiknya jika anda berpakaian konservatif. 

Rencanakan untuk tiba kurang lebih sepuluh menit lebih awal. Ingatlah bahwa datang terlambat dalam suatu wawancara tidak dapat dimaafkan. Jika Anda sudah memperkirakan bahwa Anda akan terlambat, teleponlah perusahaan tersebut. 

Bersikap sopan dan hormat kepada resepsionis dan asisten. Inilah kesempatan bagi Anda untuk membuat kesan pertama yang baik mengenai diri Anda. 

Jangan menguyah permen karet selama wawancara. 

Jika Anda harus mengisi suatu job application, isilah dengan rapi, lengkap dan akurat. 

Bawalah resume ekstra untuk wawancara Anda, dan jika Anda memiliki portofolio, bawalah dalam wawancara. 

Jangan hanya mengandalkan surat lamaran dan CV untuk menjual diri Anda. Tidak peduli sebagus apapun kualifikasi Anda, Anda tetap harus mampu ‘’menjual diri’’ Anda kepada pewawancara. 

Sapalah pewawancara dengan kata Bapak/ Ibu, dan juga nama belakang mereka jika Anda tahu dengan pasti. Jika perlu, tanyakan pada resepsionis bagaimana pengucapannya. 

Lakukan jabatan tangan yang kuat. Jangan menjabat dengan lemas atapun kaku. 

Tunggulah sampai Anda ditawarkan untuk duduk. Perhatikan bahasa tubuh dan sikap anda, duduklah dengan tegak serta nampak siaga dan tertarik selama wawancara. Jangan bungkuk atau bahkan menampakkan sikap gelisah. 

Jangan membuat lelucon selama wawancara. 

Lakukan kontak mata yang baik dengan pewawancara. 

Tunjukkan antusiasme 

Anda terhadap posisi yang ditawarkan serta terhadap perusahaanJangan merokok meskipun 
pewawancara melakukannya dan menawarkan kepada Anda. Juga jangan merokok sebelum wawancara karena nafas Anda akan berbau rokok. Pastikan bahwa Anda telah menyikat gigi, menggunakan mouthwash ataupun penyegar napas mint sebelum wawancara. 

Hindari pengunaan bahasa yang tidak tepat, istilah “prokem”, serta kata-kata jeda (seperti “kayaknya”. “uh”, “eh’’). 

Jangan berbicara dengan volume terlalu kecil. Suara yang cukup kuat akan menampakkan rasa percaya diri Anda. 

Bersikaplah penuh percaya diri dan penuh energi namun jangan terlalu agresif. 
Jangan bersikap seolah Anda akan menerima pekerjaan apapun ataupun putus asa dengan masa pengangguran Anda. 

Hindari topik-topik kontroversial. 

Jangan mengatakan sesuatu yang negatif mengenai kolega, supervisor ataupun perusahaan Anda sebelumnya. 

Yakinlah bahwa pewawancara akan memberikan penilaian yang baik terhadap Anda berdasarkan pada fakta serta kesungguhan Anda. 

Jangan berbohong. Jawablah setiap pertanyaan dengan jujur, terus-terang namun tetap ringkas. Jangan pernah melebih-lebihkan jawaban. 

Tekankan pada pencapaian yang pernah Anda lakukan, jangan menceritakan informasi negatif mengenai diri Anda. 

Jangan menjawab pertanyaan dengan jawaban simpel seperti Ya atau tidak. Jika mungkin, berikan penjelasan. Jelaskan segala sesuatu mengenai diri Anda yang menunjukkan bakat, keahlian serta kekuatan Anda. Juga berikan contohnya. 

Tunjukkan penelitian/pengetahuan Anda terhadap perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak melalui jawaban –jawaban Anda. 

Jangan mengarahkan pembicaraan pada masalah pribadi ataupun masalah keluarga. 
Ingatlah bahwa saat wawancara merupakan saat penting bagi Anda untuk menilai pewawancara dan perusahaan yang ia wakili. 

Jangan menanggapi pertanyaan yang tidak Anda harapkan dengan jeda yang lama ataupun jawaban seperti “wah, itu pertanyaan yang baik” . Tanyakan lagi pertanyaan yang kurang jelas atau mintalah pertanyaan untuk diulang yang akan memberikan waktu lebih untuk memikirkan jawabannya. Jeda sesaat sebelum menjawab juga merupakan hal yang wajar dan patut dilakukan. 

Usahakan untuk memimpin diri Anda sendiri seolah-olah Anda ditentukan untuk mendapatkan pekerjaan yang sedang Anda bicarakan. Jangan pernah menutup pintu peluang sampai Anda yakin mengenainya. 

Jangan menjawab telepon selama wawancara dan matikan atau silent-kan telepon selular/pager Anda. 

Tunjukkan apa yang dapat Anda lakukan bagi perusahaan lebih dari apa yang dapat perusahaan lakukan bagi Anda. 

Jangan menyingung mengenai gaji, liburan, bonus, pensiun, ataupun bentuk tunjangan lainnya sampai Andai menerima penawaran. Siapkan jawban atas pertanyaan berapa gaji yang Anda minta, namun cobalah untuk menunda pembicaraan mengenai gaji hingga anda menerima penawaran. 

Ajukan pertanyaan yang cerdas mengenai pekerjaan, perusahaan dan industri. Jangan menganjukan pertanyaan lain karena hal itu akan mengesankan bahwa Anda sebetulnya kurang tertarik. 

Tutuplah wawancara dengan memberitahukan kepada pewawancara bahwa Anda menginginkan pekerjaan tersebut dan tanyakan mengenai proses selanjutnya. 

Cobalah untuk mendapatkan kartu nama dari setiap pewawancara atau paling tidak ejaan yang benar dari nama depan dan nama belakangnya. Jangan membuat asumsi sendiri mengenai nama-nama yang simpel, cari tahu bagaimana ejaan yang benar. 

Segeralah mencatat setelah wawancara sehingga Anda tidak melupakan detil–detil yang penting. 

Kirimkan surat ucapan terimakasih bagi pewawancara Anda selambat-lambatnya 24 jam setelah wawancara. Pastikan Anda memahami peraturan dalam mem-follow-up setelah proses wawancara. 


(sumber:www.quintcareers.com)  

No comments:

Post a Comment

Related Posts