Hore!
Hari Baru, Teman-teman.
Pada masa awal mulai bekerja dulu, kita jarang bisa melihat pertumbuhan karir seseorang. Tetapi saat memasuki usia 40 tahun, Anda akan mempunyai cukup banyak referensi untuk melakukannya. Gampang: tinggal dilihat saja sampai sejauh mana pencapaian yang bisa diraih oleh teman-teman satu sekolahan, atau mereka yang dulu memulai karir berbarengan dengan Anda. Temuan umum mengindikasikan betapa lambatnya pertumbuhan karir kebanyakan orang. Hanya sedikit yang melejit. Dengan kata lain, kebanyakan orang mempunyai karir yang dari dulu hingga sekarang tetap begitu saja, sedangkan yang karirnya terus bertumbuh tidak terlalu banyak. Dari temuan itu kita bisa menyimpulkan bahwa ada orang-orang yang lahan karirnya subur, dan ada yang kerontang. Lantas, bagaimana dengan karir kita sendiri?
Di depan rumah kami, ada ruang kosong antara saluran air dan badan jalan. Kami menanaminya dengan tanaman pucuk merah. Karena ada kelebihan bibitnya, kami pun menanami lahan kosong disamping pos satpam. Kami merawat, menyiram dan memupuk tanaman didepan rumah. Sedangkan tanaman di dekat pos satpam dibiarkan begitu saja tanpa ada yang merawatnya. Setahun kemudian, pucuk merah didepan rumah kami sudah tumbuh tinggi dengan bentuk, potongan dan warna yang indah. Sementara tanaman yang sama di pos satpam tetap kerdil nyaris setinggi ketika dia ditanam dulu. Begitu juga halnya dengan karir seseorang. Jika kita rajin merawatnya, memelihara dan menyuburkan lahannya; maka karir itu akan terus bertumbuh. Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar cara menyuburkan ladang karir, saya ajak memulainya dengan memahami dan menerapkan 5 sudut pandang Natural Intelligence (NatIn™), berikut ini:
1. Visi terhadap masa depan karir pribadi. Ada dua sahabat saya sesama pekerja keras yang penuh dedikasi. Bedanya, orang pertama bekerja dengan prinsip mengalir saja seperti air. Hidupnya tentram, dan adem ayem. Sedangkan orang kedua bekerja dengan impian untuk meraih posisi tinggi di kemudian hari. Sama-sama mulia, kan? Betul. Tetapi ternyata dampaknya berbeda. Dengan prinsipnya itu, orang pertama menjadi pekerja yang puas dengan apapun yang diterima dan didapatkannya. Tidak neko-neko. Alon-alon asal klakon sehingga hidupnya damai. Sedangkan orang kedua sibuk dengan kejaran-kejarannya sehingga tidak jarang dia harus mengerjakan lebih banyak pekerjaan melelahkan, pulang lebih malam, bahkan beresiko lebih besar. Hasilnya? Keterampilannya lebih terasah. Dan kegigihannya lebih terlihat. Sehingga dialah yang akhirnya mendapatkan lebih banyak kesempatan. Begitulah cara visi pribadi menyuburkan ladang karir kita.
2. Bersikap baik kepada semua orang. Kita tidak mungkin bisa memuaskan semua orang. Tetapi, kita tetap bisa bersikap baik kepada setiap orang kan? Meskipun tidak puas, orang tetap akan menyukai kita jika gemar menolong mereka. Atau sekedar pandai membangun suasana yang menentramkan. Atau murah senyum, kooperatif dan mudah diajak bekerja sama. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan di kantor untuk menunjukkan sikap baik kita. Sungguh, kesuburan ladang karir kita juga sangat ditentukan oleh kesan yang kita timbulkan dihati semua orang dikantor kita. Bersikap dan berperilaku baiklah kepada semua orang dikantor. Maka lahan karir Anda akan bertambah subur.
3. Menghindari konflik dengan siapapun. Ada saja alasan timbulnya konflik di kantor. Dari mulai soal sepele seperti seseorang yang memasang wajah judes. Yang suka ‘carmuk’. Atau klan-klanan antar departemen maupun kelompok. Sikap seperti itu tidak cocok diterapkan di kantor. Sehingga apapun yang terjadi, sebaiknya hindari konflik dengan siapapun. Jika pun dilingkungan kerja Anda ada konflik antara pribadi, antar kelompok, antar departemen, atau antara boss yang satu dengan yang lain; tetaplah berada pada posisi di luar lingkaran konflik itu. Tetaplah membangun hubungan baik dengan siapapun tanpa memihak kepada siapapun. Bekerjasamalah dengan siapa saja. Dan pertahankanlah hubungan yang baik dengan semua pihak. Maka, ladang karir Anda semakin subur sehingga peluang pertumbuhan karir Anda tetap terbuka dari pihak mana pun datangnya.
4. Rajin-rajinlah untuk tampil. Salah satu masalah terbesar orang-orang yang punya potensi tinggi adalah kecendrungannya untuk tidak berani tampil. Dalam rapat, diam saja. Diberi tantangan tidak merespon. Kalau punya ide, tidak dikomunikasikan. Padahal, mereka mampu bahkan jago sekali dalam bidang itu. Tapi, kemampuannya yang tinggi itu tidak diketahui oleh orang-orang yang bisa mengambil keputusan. Ujung-ujungnya, orang lain yang tidak sehebat dirinyalah yang mendapatkan kesempatan lebih baik. Penting untuk dipahami bahwa kemampuan yang tidak diketahui oleh orang lain itu hanya cocok untuk profesi sebagai agen rahasia. Kalau di kantor, Anda harus berupaya membuat agar orang lain mengenali keunggulan dan kemampuan terbaik Anda. Karena tereksposenya kemampuan terbaik Anda itu akan menyuburkan lahan karir Anda. Jadi, mulai sekarang; rajin-rajinlah tampil untuk unjuk keterampilan.
5. Ikuti proyek di departemen lain. Anda, mungkin menjadi orang pertama yang mengetahui jika di departemen Anda ada suatu peluang. Tetapi, mungkin Anda tidak bisa mengetahui secepat itu jika ada peluang di departemen lain. Mengapa demikian? Karena untuk menyebar, sebuah informasi membutuhkan waktu dan media. Sehingga orang-orang terdekatlah yang biasanya lebih dahulu mendapatkan informasi penting itu. Jika Anda rajin ikut proyek atau kegiatan lintas departemen, maka Anda bisa menjadi orang dekat itu. Memang, pekerjaan lintas departemen seringnya tidak menambah gaji atau bonus. Tapi ingatlah bahwa setiap tindakan yang Anda lakukan di kantor bisa bernilai investasi. Jika departemen itu membutuhkan seseorang untuk suatu posisi penting misalnya, tidak mustahil bila kepala departemennya yang mengenal kinerja Anda akan lebih dulu menawari Anda. Dan, lahan karir Anda pun akan menjadi semakin subur.
Ketika memulai karir sebagai salesman, saya memiliki teman sesama salesman yang sudah berusia 50 tahunan. Dan ada juga teman yang sudah menjadi sales manager sebelum berusia 30 tahun. Kedua teman saya ini mewakili dua kutub faktual tentang kesuburan lahan karir masing-masing. Kami bekerja di perusahaan yang sama. Tapi mengapa pertumbuhan karir kami jauh berbeda? Sekarang, saya yakin sekali bahwa karir siapapun bisa berkembang dengan baik, jika dia berhasil menyuburkan lahan karirnya. Namun jika kita hanya menjalani keseharian kerja dengan alakadarnya saja, maka; pohon karir itu akan menjadi kerdil seperti kerdilnya pohon pucuk merah di pos satpam yang tidak terawat itu. Inginkah Anda membangun karir yang tinggi? Tentu saja. Makanya, mari kita suburkan lahannya. Insya Allah, impian kita bisa tercapai dengan memuaskan.
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA – Dadang Kadarusman – 29 Agustus 2012
Leadership and Personnel Development Trainer
0812 19899 737 or Ms. Vivi at 0812 1040 3327
Catatan Kaki:
Karir itu seperti tanaman. Hanya bisa tumbuh di lahan yang disuburkan oleh perilku baik kita selama menjalani hari-hari dalam pekerjaan.
Ingin mendapatkan kiriman “Personalism” secara rutin langsung dari Dadang Kadarusman? Kunjungi dan bergabung di http://finance.groups.yahoo. com/group/naturalintelligence/
Silakan di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain, langsung saja; tidak usah minta izin dulu. Tapi tolong, jangan diklaim sebagai tulisan Anda sendiri supaya pahala Anda tidak berkurang karenanya.
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman
DEKA - Dadang Kadarusman
No comments:
Post a Comment