KOMPAS.com - Mantan CEO Apple, Steve Jobs, akhirnya menyerah akibat keganasan penyakit kanker pankreas yang sudah tujuh tahun dideritanya. Ia meninggal dunia pada Rabu (5/10/2011) lalu, meninggalkan nama besar sebagai seorang visioner dalam perkembangan teknologi. Jobs bukan hanya membuat hidup kita lebih mudah dan nyaman dengan berbagai kecanggihan teknologi yang diciptakannya, tapi juga mengilhami kita untuk bisa hidup lebih baik dan menghargai hidup. Berikut beberapa pelajaran tentang cinta yang dapat diambil dari Steve Jobs dalam pidatonya di Stanford University tahun 2005.
Jangan menyerah pada cinta. Setelah dipecat dari Apple pada usia 30 tahun, ia merasa sangat hancur. "Namun, perlahan-lahan ada sebuah pencerahan yang datang pada saya. Saya masih sangat menyukai pekerjaan saya. Dan apapun yang terjadi di Apple, tidak akan mengubah cinta saya sedikit pun. Sekalipun sudah ditolak, namun saya tetap cinta, dan saya memutuskan untuk memulainya kembali dari awal," ungkap Jobs. Hal ini membuktikan bahwa kita tak boleh menyerah pada cinta, bahkan ketika kita melakukan kesalahan dalam suatu hubungan.
Cinta bisa datang kapan saja, meski dalam kesulitan terbesar. Ketika dipecat dari Apple, Jobs pun memasuki fase paling kreatif dalam hidupnya. Lima tahun kemudian ia pun mulai memulai dua buah perusahaannya sekaligus, yaitu NeXT dan Pixar. Dalam masa itu pula ia menemukan seorang wanita istimewa yang menjadi istrinya sampai sekarang, Laurene Powell Jobs.
Temukan apa dan siapa yang dicintai. "Saya yakin bahwa satu-satunya yang membuat saya terus berusaha adalah karena saya menyukai apa yang saya lakukan. Anda harus menemukan apa yang Anda cintai. Sangat berguna untuk bekerja dengan apa yang Anda cintai, untuk seseorang yang dicintai. Pekerjaan Anda akan mengisi sebagian besar hidup Anda, dan satu-satunya cara untuk benar-benar puas adalah melakukan apa yang Anda yakini adalah pekerjaan yang besar. Satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan besar adalah mencintai apa yang Anda lakukan," tukasnya.
Jangan puas menjadi yang kedua. "Jangan pernah puas. Seperti semua masalah hati, Anda akan tahu bila Anda telah menemukannya," ungkapnya.
Hubungan yang baik akan semakin hebat seiring berjalannya waktu. Sepeninggal Jobs dari perusahaan yang dibangunnya pada 1984, para penerusnya: John Sculley, Michael Spindler, dan Gil Amelio, ternyata gagal mengangkat perusahaan tersebut. Setelah kembali ke perusahaan pada 1997, Jobs menunjukkan kemampuannya yang luar biasa untuk menciptakan visi ke depan. Ia menciptakan produk-produk yang layak diimpikan para pengguna, dan menghasilkan nilai harga yang lebih besar dari para kompetitornya. "Seperti hubungan yang hebat, semuanya akan menjadi lebih baik seiring bergulirnya tahun," tutur Jobs.
Thursday, October 13, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Kamar mandi / toilet biasanya dilengkapi dengan perlengkapan untuk buang air kecil maupun besar. Kamar mandi yang dilengkapi dengan urina...
-
Salah satu senjata ampuh para eksekutif untuk meningkatkan kariernya kini adalah dengan menempuh jalur pendidikan keprofesian bersertifi...
-
Cerita di Balik Penutupan Pabrik Panasonic dan Toshiba Penutupan tiga pabrik Toshiba dan Panasonic di Indonesia membawa dampak pemutusa...
-
Sebaiknya PPIC dibagi menjadi: PPIC Planner, bertugas untuk membuat perencanaan atau MPP (Master Production Plan) dan MRP (Material Req...
-
What exactly is 5S? Simply stated, a 5S is the structured method to organize the work place. As evidenced by its name, there are 5 steps ...
No comments:
Post a Comment