Wednesday, April 16, 2025

Quality Control


Pertanyaan Teknis & Kompetensi QC:

Bagaimana Anda menjamin konsistensi kualitas produk di setiap batch produksi?

Dengan menerapkan Standard Operating Procedure (SOP) yang ketat, pengawasan rutin oleh tim QC, pengambilan sampel acak setiap batch, serta pencatatan dan analisis data secara berkala untuk deteksi dini penyimpangan kualitas.


Ceritakan pengalaman Anda menangani kasus produk cacat massal (mass defect). Apa langkah-langkah yang Anda ambil?

Saya segera menghentikan produksi, melakukan isolasi produk cacat, mengidentifikasi akar masalah dengan tim lintas fungsi, lalu menerapkan perbaikan proses (corrective action). Setelah itu, dilakukan inspeksi ulang dan monitoring ketat untuk mencegah terulang kembali.


Bagaimana Anda melakukan investigasi akar masalah (root cause analysis) terhadap masalah kualitas? Metode apa yang biasa Anda gunakan?

Saya menggunakan metode 5 Why dan Fishbone Diagram untuk menggali akar masalah. Prosesnya dimulai dengan mengumpulkan data, melibatkan tim terkait, lalu menganalisis penyebab utama sebelum menentukan tindakan korektif.


Apa pengalaman Anda dalam menerapkan sistem manajemen mutu seperti ISO 9001, ISO 22000, GMP, atau HACCP?

Saya memiliki pengalaman dalam menerapkan ISO 9001 dan GMP, mulai dari penyusunan dokumen mutu, pelatihan karyawan, hingga audit internal. Saya juga pernah terlibat dalam implementasi HACCP di lini produksi makanan, memastikan setiap CCP (Critical Control Point) teridentifikasi dan dikendalikan dengan baik.


Bagaimana Anda menentukan Critical Control Points (CCP) dalam proses produksi?

Saya menentukan Critical Control Points (CCP) dengan melakukan analisis bahaya (hazard analysis) terlebih dahulu pada setiap tahapan proses produksi. Setelah itu, saya menggunakan decision tree HACCP untuk menilai apakah suatu titik berpotensi menimbulkan bahaya signifikan dan apakah ada langkah pengendalian yang efektif. CCP biasanya ditentukan pada titik di mana bahaya dapat dicegah, dihilangkan, atau dikurangi ke tingkat yang dapat diterima.


Apa indikator utama (KPI) yang biasa Anda pakai untuk mengukur performa tim QC?

Beberapa indikator utama (KPI) yang biasa saya gunakan untuk mengukur performa tim QC antara lain:

  • First Pass Yield (FPY) – persentase produk yang lolos inspeksi pada pemeriksaan pertama tanpa rework.
  • Defect Rate – jumlah cacat per jumlah unit yang diperiksa.
  • Complaint Rate – jumlah keluhan pelanggan terkait kualitas.
  • Inspection Coverage – persentase produk yang telah diperiksa dari total produksi.
  • Response Time to Quality Issues – waktu rata-rata yang dibutuhkan tim untuk menangani dan menyelesaikan masalah kualitas.
  • Audit Findings – jumlah temuan selama audit internal maupun eksternal.


🤝 Pertanyaan tentang Kepemimpinan & Manajemen Tim:

Bagaimana cara Anda melatih dan mengembangkan kompetensi tim QC Anda?

Saya melatih dan mengembangkan kompetensi tim QC melalui pendekatan berkelanjutan, seperti:

  • Training rutin dan workshop – baik internal maupun eksternal, mencakup topik teknis seperti HACCP, ISO 9001, GMP, dan teknik inspeksi terbaru.
  • On-the-job training – pembelajaran langsung di lini produksi untuk meningkatkan keterampilan praktis dan pemahaman proses.
  • Evaluasi berkala – menilai kinerja individu dan tim, lalu memberikan umpan balik konstruktif.
  • Rotasi tugas – agar anggota tim memahami proses secara menyeluruh dan lebih fleksibel.
  • Pemberdayaan tim – mendorong keterlibatan aktif dalam pemecahan masalah kualitas dan continuous improvement.
  • Tujuannya adalah menciptakan tim QC yang kompeten, adaptif, dan proaktif dalam menjaga standar mutu perusahaan.


Pernahkah Anda menangani konflik antara QC dan tim produksi? Bagaimana Anda menyelesaikannya?

Ya, pernah. Konflik antara QC dan tim produksi cukup umum, terutama saat terjadi ketidaksesuaian produk atau perbedaan persepsi terhadap standar kualitas. Untuk menyelesaikannya, saya biasanya:

  • Memediasi secara objektif – saya kumpulkan kedua pihak dan dengarkan penjelasan masing-masing tanpa menyalahkan.
  • Fokus pada data dan fakta – saya tunjukkan hasil inspeksi QC, standar spesifikasi, serta dokumentasi produksi untuk menemukan titik permasalahan secara teknis.
  • Cari solusi bersama – saya libatkan kedua pihak untuk menyepakati tindakan korektif dan pencegahan.
  • Bangun komunikasi terbuka – setelah konflik diselesaikan, saya dorong komunikasi yang lebih intens dan kolaboratif antara QC dan produksi agar saling memahami tujuan bersama: menjaga mutu dan efisiensi.
  • Pendekatan yang adil dan berbasis data membuat kedua tim bisa saling menghargai peran masing-masing dan bekerja lebih harmonis.


Bagaimana Anda mengelola tekanan saat harus menghadapi audit eksternal atau klaim dari pelanggan?

Dalam menghadapi audit eksternal atau klaim pelanggan, saya mengelola tekanan dengan persiapan matang, komunikasi yang tenang, dan fokus pada solusi.

Pertama, saya pastikan semua dokumen, prosedur, dan rekaman mutu sudah siap dan sesuai standar. Saya juga membentuk tim kecil untuk mendampingi proses audit atau menangani klaim, sehingga tanggung jawab terbagi dan koordinasi lebih efisien.

Kedua, saya jaga komunikasi tetap profesional dan jujur. Jika ada temuan atau kekurangan, saya akui secara terbuka sambil menunjukkan langkah-langkah perbaikan yang telah atau akan diambil.

Terakhir, saya menganggap tekanan sebagai bagian dari proses pembelajaran. Dengan mindset positif dan fokus pada peningkatan berkelanjutan, tekanan bisa berubah menjadi peluang untuk membuktikan komitmen perusahaan terhadap mutu dan kepuasan pelanggan.


🔍 Pertanyaan Strategis & Analitis:

Jika ada penurunan kualitas selama 3 bulan berturut-turut, langkah apa yang akan Anda ambil pertama kali?

Langkah pertama yang akan saya ambil adalah melakukan analisis data dan tren dari hasil inspeksi selama 3 bulan terakhir untuk mengidentifikasi pola penurunan kualitas. Setelah itu, saya akan:

Menggali akar masalah (root cause) melalui diskusi lintas fungsi dengan tim produksi, QC, dan teknisi.

Meninjau kembali SOP dan parameter proses untuk memastikan tidak ada penyimpangan atau perubahan yang tidak terkontrol.

Jika ditemukan penyebabnya, segera implementasikan tindakan korektif dan preventif (CAPA).

Monitoring ketat dan review mingguan untuk memastikan kualitas kembali ke standar.

Fokus saya adalah menyelesaikan masalah secara sistematis dan mencegah terulangnya penurunan kualitas di masa depan.


Bagaimana Anda menyusun strategi continuous improvement dalam departemen QC?

Untuk menyusun strategi continuous improvement di departemen QC, saya memulai dengan pendekatan berbasis data dan kolaboratif. Berikut langkah-langkah strategis yang saya terapkan:

Analisis Kinerja dan Masalah Berulang: Saya mengumpulkan data inspeksi dan audit untuk mengidentifikasi area dengan defect tinggi atau ketidaksesuaian yang sering terjadi.

Penetapan Target Perbaikan: Bersama tim, saya menentukan target realistis seperti penurunan defect rate, peningkatan yield, atau peningkatan efisiensi inspeksi.

Metode Perbaikan: Saya mengimplementasikan pendekatan seperti PDCA (Plan-Do-Check-Act), root cause analysis, 5 Why, dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) untuk merancang perbaikan berkelanjutan.

Peningkatan Kompetensi Tim: Saya mengadakan pelatihan rutin tentang metode inspeksi terbaru, standar kualitas, dan tools QC agar tim selalu berkembang.

Kolaborasi Lintas Departemen: Continuous improvement tidak bisa dilakukan QC sendiri, jadi saya melibatkan produksi, engineering, dan R&D untuk solusi menyeluruh.

Review dan Evaluasi Berkala: Hasil implementasi dievaluasi secara berkala untuk memastikan efektivitasnya dan menyesuaikan strategi bila diperlukan.

Tujuannya adalah menciptakan budaya kualitas yang proaktif, bukan reaktif.


Apa pendekatan Anda terhadap pengurangan biaya tanpa menurunkan kualitas?

Pendekatan saya terhadap pengurangan biaya tanpa menurunkan kualitas berfokus pada efisiensi proses dan pencegahan masalah. Beberapa langkah strategis yang biasa saya terapkan antara lain:

Identifikasi Waste (Pemborosan): Menggunakan prinsip lean manufacturing untuk mengidentifikasi aktivitas yang tidak memberi nilai tambah, seperti waktu tunggu, rework, atau overprocessing.

Optimasi Proses Produksi & QC: Menyederhanakan alur kerja inspeksi, mengotomatisasi pengambilan data kualitas, serta mengurangi inspeksi berulang dengan peningkatan kualitas di proses awal (built-in quality).

Pengendalian Bahan Baku: Meningkatkan kerja sama dengan pemasok untuk mendapatkan bahan baku yang lebih konsisten dan minim defect, sehingga mengurangi reject dan biaya tambahan.

Training dan Standarisasi Kerja: Meningkatkan skill operator dan QC melalui SOP yang efisien dan pelatihan, untuk meminimalkan kesalahan manusia dan variasi hasil.

Preventive Maintenance: Menjaga performa mesin dan alat ukur agar tidak terjadi kegagalan yang menimbulkan defect dan kerugian biaya.

Dengan pendekatan ini, saya fokus menjaga cost efficiency sekaligus mempertahankan, bahkan meningkatkan, standar kualitas produk.


🧩 Pertanyaan Kasus / Studi Lapangan (Opsional):

Misalnya Anda menemukan bahan baku utama tidak lolos uji, sementara deadline pengiriman tinggal 2 hari. Apa keputusan Anda?

Dalam situasi seperti itu, langkah saya akan berfokus pada menjaga kualitas tanpa mengabaikan komitmen waktu. Keputusan yang saya ambil:

Segera isolasi bahan baku yang tidak lolos uji agar tidak masuk ke proses produksi.

Cek ketersediaan stok bahan baku cadangan atau alternatif yang telah pre-approved oleh tim R&D atau QA, untuk memastikan kompatibilitas.

Koordinasi cepat dengan supplier untuk meminta pengiriman ulang bahan yang memenuhi spesifikasi, atau minta Certificate of Analysis (CoA) untuk batch lain yang siap pakai.

Jika tidak ada opsi pengganti dalam waktu singkat, komunikasikan secara transparan kepada manajemen dan tim sales mengenai situasi dan risikonya, termasuk potensi keterlambatan pengiriman.

Jika dibutuhkan dan dimungkinkan, lakukan re-test terhadap bahan baku yang tidak lolos dengan parameter yang lebih spesifik untuk memastikan apakah ada ruang toleransi atau kesalahan pengujian.

Keputusan akhir tetap mengutamakan keamanan dan kualitas produk, karena mengirimkan produk cacat bisa berdampak lebih besar pada reputasi dan kepercayaan pelanggan dibanding penundaan pengiriman.


Apa tindakan Anda jika 10% dari produk yang sudah dikirim ke pelanggan ternyata tidak sesuai spesifikasi?

  • Jika 10% dari produk yang sudah dikirim ke pelanggan ternyata tidak sesuai spesifikasi, tindakan saya akan meliputi:
  • Segera lakukan investigasi internal untuk mengetahui akar masalahnya—apakah berasal dari bahan baku, proses produksi, atau pengecekan akhir QC.
  • Hubungi pelanggan secara proaktif untuk meminta maaf, menjelaskan situasi, dan menawarkan solusi seperti penggantian produk, penarikan (recall), atau kompensasi sesuai kebijakan perusahaan.
  • Lakukan traceability check untuk mengidentifikasi batch yang terdampak dan memastikan tidak ada distribusi lebih luas dari produk cacat.
  • Koordinasi dengan tim produksi dan QC untuk mencegah pengulangan kesalahan yang sama, termasuk revisi SOP jika perlu.
  • Dokumentasikan kejadian sebagai bagian dari continuous improvement dan gunakan sebagai bahan evaluasi serta pelatihan tim.
  • Respons cepat, transparan, dan bertanggung jawab adalah kunci menjaga kepercayaan pelanggan dalam situasi ini.

Blogger Tricks

Thursday, March 13, 2025

Mengenal Tugas Cost Control dan Keahlian yang Harus Dimiliki

4 Januari 2024 12:28 WIB

Cost control adalah salah satu bidang pekerjaan yang berkaitan dengan pengendalian biaya perusahaan. Tugas cost control umumnya mengendalikan seluruh biaya di dalam suatu perusahaan. Dikutip dari laman Investopedia, cost control bertujuan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengurangi pengeluaran bisnis agar dapat meningkatkan profit atau keuntungan.

Oleh karena itu, cost control menjadi faktor penting dalam menjaga dan meningkatkan profitabilitas sebuah perusahaan. Agar semakin paham, simak tugas cost control selengkapnya di bawah ini.


Tugas Cost Control

Cost control berperan dalam menjaga budget perusahaan secara ketat. Dengan begitu, keuangan perusahaan tetap stabil dan terhindar dari pengeluaran biaya untuk hal-hal yang tidak diperlukan. Berikut tugas cost control lainnya yang dikutip dari laman Indeed:

1. Menjaga budget tetap teratur

Staf cost control memiliki tanggung jawab dalam menentukan budget tetap yang perlu diikuti oleh seluruh komponen perusahaan. Seorang staf cost control pun harus memastikan suatu proyek bisa diselesaikan tepat waktu agar tidak melebihi batasan budget yang telah dibuat. Hal ini tentunya juga bisa mendorong perusahaan dan seluruh karyawan yang terlibat dalam proyek untuk membereskan proyek tersebut sesuai dengan tenggat waktu.

2. Mencegah biaya sebuah proyek membengkak

Staf cost control pun juga harus dapat mencegah biaya proyek menjadi semakin besar seiring proyek berjalan. Dengan begitu, hal ini akan meminimalisasi terjadinya pengeluaran yang tidak diperlukan dan tak terkait dengan keberlangsungan suatu proyek. Di sisi lain, karyawan yang terlibat dalam proyek pun dapat berdiskusi ke departemen keuangan perusahaan jika merasa budget yang ada tidak sesuai kebutuhan.

3. Memastikan profitabilitas proyek tetap tinggi

Tugas staf cost control lainnya adalah memungkinkan pendapatan dalam sebuah proyek menjadi lebih tinggi dari biaya yang dikeluarkan. Ini bertujuan untuk memastikan profitabilitas proyek tetap tinggi dan meningkatkan kesehatan finansial perusahaan.

4. Membantu membuat keputusan penting

Staf cost control harus siap membantu perusahaan membuat keputusan penting, melacak progress pekerjaan, dan membuat KPI. Mereka pun perlu membantu perusahaan untuk mengambil tindakan korektif jika biaya yang perlu dikeluarkan naik terlalu tinggi.


Keahlian yang Perlu Dimiliki Staf Cost Control

Karena aktivitas pengendalian biaya melibatkan bekerja dalam kondisi yang berbeda dan melakukan tugas yang beragam, pekerjaan cost control sering kali mengharuskan Anda memiliki serangkaian keterampilan yang luas. Keterampilan tersebut antara lain:

  • Analytical thinking, memungkinkan para profesional untuk mengidentifikasi masalah dan mengevaluasi hubungan sebab-akibat.
  • Keahlian berkomunikasi, membantu para profesional dalam menjelaskan terkait laporan yang relevan secara jelas kepada kolega.
  • Pemahaman finansial yang baik, membantu para profesional dalam mengidentifikasi kesalahan keuangan atau ketidakakuratan dokumentasi.
  • Keterampilan manajemen sumber daya, membantu para profesional dalam mengurangi pengeluaran sumber daya proyek.
  • Research skills, membantu para profesional dalam melakukan penyelidikan, menganalisis biaya, dan memperkirakan pengeluaran. Hal ini juga berkontribusi terhadap perencanaan yang efektif, karena informasi yang akurat dan relevan membantu memperkirakan biaya suatu proyek.


Sumber :

https://kumparan.com/berita-bisnis/mengenal-tugas-cost-control-dan-keahlian-yang-harus-dimiliki-21taM05GHw7/full

Monday, July 29, 2024

10 Prodi di ITB yang Lulusannya Mendapatkan Bonus Tahunan Tertinggi

Laporan Tracer Study ITB Sarjana yang dirilis tahun 2023 memberikan gambaran menarik mengenai bonus tahunan yang diterima oleh alumni ITB.

Dalam laporan tersebut ditemukan bahwa prodi dengan bonus tahunan tertinggi memiliki median sebesar Rp45.750.000.

Berikut adalah 10 prodi dengan bonus tahunan tertinggi dari lulusan ITB yang bekerja:

1. Prodi Manajemen

Prodi Manajemen di ITB menduduki peringkat pertama dengan bonus tahunan tertinggi sebesar Rp45.750.000.

Hal ini mencerminkan permintaan yang tinggi terhadap lulusan manajemen, terutama di sektor-sektor yang membutuhkan kemampuan kepemimpinan dan manajemen strategis.

2. Teknik Perminyakan

Lulusan Teknik Perminyakan mendapatkan bonus tahunan yang mencapai Rp40.000.000. Industri minyak dan gas yang selalu mencari tenaga ahli yang terampil dalam eksplorasi dan produksi minyak menjadi faktor utama tingginya bonus ini.

3. Teknik Metalurgi

Bonus tahunan yang diterima oleh lulusan Teknik Metalurgi sebesar Rp38.000.000 menunjukkan pentingnya peran mereka dalam industri pengolahan dan produksi logam. Keterampilan khusus yang dibutuhkan dalam bidang ini membuat lulusan Teknik Metalurgi sangat dihargai.

4. Teknik Material

Dengan bonus tahunan sebesar Rp36.000.000, lulusan Teknik Material memainkan peran kunci dalam pengembangan dan pemrosesan material baru. Keahlian mereka dalam memahami sifat material dan teknologi yang digunakan dalam berbagai aplikasi industri sangat bernilai.

5. Teknik Telekomunikasi

Lulusan Teknik Telekomunikasi menerima bonus tahunan sebesar Rp35.000.000. Perkembangan pesat teknologi komunikasi dan informasi mendorong permintaan tinggi untuk tenaga kerja yang mampu mengelola jaringan dan sistem telekomunikasi.

6. Matematika

Meskipun bukan dari kelompok teknik, lulusan Matematika memperoleh bonus tahunan sebesar Rp30.000.000. Kemampuan analitis dan pemecahan masalah yang tinggi membuat mereka sangat dicari di berbagai industri, termasuk keuangan dan teknologi.

7. Teknik Kelautan

Dengan bonus tahunan sebesar Rp25.000.000, lulusan Teknik Kelautan berperan penting dalam industri maritim dan eksplorasi bawah laut. Keahlian mereka sangat dibutuhkan untuk mengatasi tantangan di lingkungan laut yang kompleks.

8. Teknik Tenaga Listrik

Lulusan Teknik Tenaga Listrik mendapatkan bonus tahunan sebesar Rp24.000.000. Industri energi yang terus berkembang memerlukan tenaga ahli yang mampu mengelola dan mengembangkan sistem tenaga listrik yang efisien dan berkelanjutan.

9. Teknik Biomedis
Dengan bonus tahunan sebesar Rp22.500.000, lulusan Teknik Biomedis berkontribusi besar dalam pengembangan teknologi medis dan perawatan kesehatan. Keahlian mereka dalam mengintegrasikan teknologi dengan ilmu biologi membuat mereka sangat berharga di sektor kesehatan.

10. Teknik Pertambangan

Lulusan Teknik Pertambangan menerima bonus tahunan sebesar Rp22.000.000. Kebutuhan akan sumber daya mineral dan bahan tambang lainnya membuat lulusan bidang ini selalu dicari, terutama dalam industri pertambangan yang terus berkembang.

Hasil dari tracer study ini memberikan gambaran yang jelas mengenai prodi-prodi yang memberikan bonus tahunan tertinggi bagi lulusan ITB.

Informasi ini dapat menjadi acuan bagi calon mahasiswa dalam memilih prodi yang sesuai dengan minat dan prospek karir di masa depan.

Nah buat kamu yang akan masuk ITB informasi semoga bisa menjadi bahan pertimbangan.

Lebih jauh lagi, hasil ini juga menunjukkan bahwa lulusan ITB tidak hanya memiliki kemampuan yang unggul di bidang akademis, tetapi juga memiliki daya saing yang tinggi di pasar kerja.

Tingginya bonus tahunan yang diterima oleh lulusan dari berbagai prodi ini mencerminkan kualitas pendidikan dan pelatihan yang diberikan oleh ITB.

Di sisi lain, industri juga diuntungkan dengan mendapatkan tenaga kerja yang kompeten dan siap menghadapi tantangan di dunia kerja.

Sinergi antara perguruan tinggi dan industri ini diharapkan dapat terus berlanjut dan semakin menguat di masa depan.


Sumber :

https://www.ayojakarta.com/pendidikan/7613197309/10-prodi-di-itb-yang-lulusannya-mendapatkan-bonus-tahunan-tertinggi-nomor-1-ternyata-bukan-dari-teknik-ada-yang-capai-rp45-juta

Wednesday, December 6, 2023

Perusahaan di Gresik Rumahkan Karyawan karena UMK Tinggi

UMK Terlalu Tinggi, Salah satu Perusahaan Terbesar di Gresik Ini Mulai Rumahkan Karyawan

- Senin, 4 Desember 2023 | 14:01 WIB

 


Penetapan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Gresik ditanggapi beragam oleh kalangan pelaku usaha. Tidak sedikit pengusaha yang menyampaikan keberatannya, namun juga ada perusahaan yang merespon dengan mengurangi jumlah karyawannya secara bertahap.

Salah satu perusahaan terbesar yang melakukan efisisensi disektor Sumber Daya Manusia (SDM) yakni Wings Grup. Realitas itu diungkapkan oleh salah satu perwakilan perusahaan yang menjadi pengurus Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Gresik, Cristian.

Kepada Radar Gresik, Cristian menuturkan, sepanjang Januari hingga November ini saja perusahaannya telah merumahkan lebih dari 500 karyawan. Hal ini sebagai salah satu upaya yang harus ditempuh agar perusahaan tetap bisa survive dalam menghadapi tantangan usaha.

"Kondisi Wings Grup Manyar memang perusahaan padat karya, namun saat UMK terlalu tinggi bukan tidak mungkin kami akan beralih menjadi perusahaan padat modal," tegas Cristian saat ditemui di Sekretariat Apindo Gresik.

Dicontohkan, proses produksi bawang goreng dari yang sebelumnya dilakukan oleh puluhan karyawan mulai dari pengupasan hingga penggorengan kini telah diganti dengan sistem robotik.

Selain itu, agar lebih efisien pihaknya juga memesan bawang goreng yang telah siap kemas. tentu saja, efisiensi ini telah membuat puluhan karyawan kehilangan kesempatan bekerja.

"Karyawan di bagian bawang goreng ada yang dipindahkan ke bagian lain namun tidak sedikit yang dirumahkan," imbuhnya.

Melihat realitas ini, lanjut Cris, dia berharap agar pemerintah rasional dalam menentukan UMK. Sebab, UMK yang terlalu tinggi akan membuat banyak masyarakat kehilangan pekerjaannya.

Hal yang sama disampaikan Sekretaris Apindo Gresik, Ngadi yang juga konsultan KIA keramik Legundi Driyorejo.

Dia menuturkan, sejak beberapa tahun belakangan perusahaan kliennya terpaksa menghentikan produksi lantaran tidak sanggup bersaing dengan produk keramik impor dari Cina. Menurut Ngadi, jika dibandingkan produksi sendiri harga untuk mengimpor keramik dari Tiongkok justru lebih murah.

"Praktis saja perusahaan klien saya tersebut kini berubah menjadi trader keramik impor. Tinggal diberikan merk dalam negeri saja," tutur Ngadi.

Hal yang tak kalah miris juga disampaikan Ketua Apindo Gresik, Alfan Wahyudin. Salah satu usahanya klinik kecantikan saat ini kewalahan menghadapi gempuran produk Skincare dari Cina karena persaingan harga dan kualitas. Uniknya Skincare Cina tersebut saat masuk ke Indonesia diberikan label perusahaan Kanada.

"Kami tetap berharap pemerintah bisa mendengarkan aspirasi dari pengusaha karena saat dibawah ini kita sedang menghadapi tantangan usaha yang tidak mudah," pungkasnya. (fir/han)


Sumber :
https://radargresik.jawapos.com/ekonomi-bisnis/833435415/umk-terlalu-tinggi-salah-satu-perusahaan-terbesar-di-gresik-ini-mulai-rumahkan-karyawan?page=2

Thursday, June 8, 2023

PHK Industri Tekstil

Sekarat, PHK Industri Tekstil Dapat Mencapai 500.000 Orang

Kamis, 8 Juni 2023 | 08:49 WIB

Suasana di PT Tuntex Garment Indonesia di Cikupa, Tangerang, yang gulung tikar hingga melakukan PHK terhadap 1.163 karyawannya pada 30 Maret 2023.

Pelaku usaha di sektor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) meminta pemerintah untuk segera mengambil langkah serius dalam menyelamatkan industri tersebut. Anjloknya pesanan ekspor, banjirnya produk impor di dalam negeri, dan meningkatnya pemutusan hubungan kerja (PHK) mengancam kelangsungan industri ini jika tidak ada tindakan yang segera diambil.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta, industri TPT mengalami penurunan kinerja sejak kuartal III-2022 hingga saat ini. Lesunya pesanan ekspor dari pasar utama dan meningkatnya produk impor di dalam negeri semakin memperburuk situasi.

Redma menyampaikan bahwa banyak pabrik TPT yang terpaksa melakukan PHK karena tidak dapat beroperasi. Bahkan, jumlah PHK diperkirakan bisa lebih besar dari laporan resmi, yang mencapai sekitar 10.000 pekerja. Asosiasi memperkirakan bahwa gelombang PHK di industri TPT bisa mencapai 500.000 orang jika tidak ada langkah signifikan yang diambil.

Redma mendorong pemerintah untuk membentuk satuan tugas (Satgas) yang fokus pada penyelamatan industri TPT nasional. Selain itu, pemerintah juga perlu menghentikan impor tekstil selain untuk bahan baku industri yang berorientasi ekspor, serta menindak tegas impor ilegal produk TPT.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN), Ristadi, mengungkapkan bahwa enam pabrik TPT dilaporkan sedang melakukan pemangkasan tenaga kerja dengan merumahkan karyawan. Namun, jumlah pekerja yang di-PHK diperkirakan lebih besar dari data yang dilaporkan karena tidak semua perusahaan melaporkan ke publik mengenai rencana PHK mereka.

Selain itu, ada beberapa perusahaan yang keberatan untuk diungkapkan ke publik terkait rencana mereka untuk merumahkan karyawan karena menyangkut trust perbankan dan pergerakan sahamnya di pasar modal.

“Akhirnya datanya tidak bisa kami buka secara keseluruhan,” ujar dia.

Untuk menghadapi situasi ini, Ristadi meminta pemerintah untuk melakukan sensus di semua perusahaan TPT guna memahami kondisi terkini, termasuk jumlah karyawan yang masih bekerja, dirumahkan, atau di-PHK. Dia juga mendorong pengusaha untuk lebih terbuka dalam berdialog dengan pekerja untuk membangun kepercayaan dan pemahaman tentang kondisi perusahaan yang sulit.

Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kementerian Perindustrian, Adhie Rochmanto Pandiangan, menjelaskan bahwa pertumbuhan industri TPT hingga kuartal I-2023 mengalami penurunan 0,07% (C to C) meskipun mengalami peningkatan dari kuartal III-2022. Industri TPT juga menghadapi tekanan pada sektor ekspor dengan penurunan nilai ekspor sebesar 23,1%.

Meski demikian, Adhie menyatakan bahwa kepercayaan terhadap masa depan industri TPT masih tinggi. Nilai investasi dalam industri ini juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Para pelaku usaha dan pemerintah diharapkan dapat bekerja sama dalam mengatasi tantangan yang dihadapi oleh industri TPT untuk menjaga kelangsungan dan pertumbuhan sektor ini.


Sumber :

https://www.beritasatu.com/ekonomi/1049837/sekarat-phk-industri-tekstil-dapat-mencapai-500000-orang/2

Tuesday, May 23, 2023

Sejarah Tupperware

Sejarah Tupperware, Kini Terancam Bangkrut, Saham Anjlok 90 Persen Selama 1 Tahun
Rabu, 12 April 2023 11:07 WIB


Earl Tupper, ahli kimia yang menciptakan produk Tupperware sekaligus pendiri Tupperware pada tahun 1946 di Amerika Serikat. Berikut ini sejarah Tupperware, perusahaan yang terancam bangkrut karena krisis finansial. 


Berikut ini sejarah Tupperware, perusahaan yang terancam bangkrut setelah mengumumkan krisis finansialnya pada Senin (10/4/2023).

Sejarah Tupperware bermula pada 1942, saat Earl Tupper berhasil menemukan plastik yang tahan lama dan aman untuk menyimpan makanan, yang dijuluki Poly-T. Pada 1946, ia mendirikan perusahaan Tupperware.

Tupperware menjadi topik menarik di majalah TIME karena dapat menahan hampir semua hal. Awalnya, produk Tupperware tidak laku di toko, seperti diceritakan di laman Tupperware. Beberapa sales yang menjual Stanley Home Products mulai melirik produk Tupperware dan memamerkan barang tersebut kepada ibu rumah tangga di Amerika di sebuah pesta 'Nyonya rumah' pada akhir 1940-an.

Seorang wanita yang mulai menjual Tupperware secara mandiri adalah Brownie Wise. Brownie Wise adalah ibu rumah tangga dari Detroit, yang menjadi tuan rumah pesta. Brownie Wise menawarkan Tupperware sebagai produk yang dapat menggantikan topi mandi untuk menutup makanan.

Pada 1950, Brownie Wise mendemonstrasikan Tupperware yang anti bocor, dengan tutup pengunci yang tidak bocor meski wadah dibalikkan. Beberapa ibu rumah tangga kemudian membeli Tupperware yang dijual oleh Brownie Wise.

Tahun 1951, Brownie Wise mulai menjual Tupperware dengan mendatangi konsumen di Pesta Rumah, seperti dikutip dari How Stuff Works. Mengingat langkanya pekerja wanita di tingkat korporat saat itu, Tupper menunjuk Brownie Wise sebagai general manager di divisi penjualan Tupperware.

Pada 1954, Brownie Wise mengubah Tupperware menjadi merek yang menarik bagi generasi wanita kelas menengah pascaperang. Sekitar 20 juta orang Amerika di kota mulai bermigrasi ke desa dan memulai hidup sebagai ibu rumah tangga.

Brownie Wise mengakui, para ibu rumah tangga itu lebih dari sekadar pembeli karena mereka juga berperan sebagai tenaga penjualan melalui Pesta Rumah. Sayangnya, pada 1958 hubungan Earl Tupper dan Brownie Wise memburuk.

Earl Tupper menolak penekanan produk Tupperware pada feminitas, meski sebagian besar produk Tupperware ditujukan untuk ibu rumah tangga. Earl Tupper juga menolak gaya manajemen Brownie Wise.

Ia dan dewan Tupperware yang semuanya laki-laki, memecat Brownie Wise. Di tahun yang sama, Earl Tupper memutus hubungan dengan perusahaan Tupperware dan menjualnya ke perusahaan Rexall Drug seharga 16 juta dolar, dan menjualnya ke Kosta Rika.

Tupperware yang sukses di Amerika Serikat, telah menghasilkan keuntungan setengah miliar dolar pada 1976.


Penurunan Penjualan

Pada 1980, Dart Industries dan Kraft Inc. bergabung dengan Tupperware, untuk ekspansi penjualan ke luar negeri. Namun, Tupperware mengalami penurunan penjualan hingga 15 persen dari pendapatannya, setelah muncul banyak kompetitor.

Penjualan terus menurun, turun 6 persen pada 1984 yaitu dari 827 juta dolar menjadi 777 juta dolar, dikutip dari TupperwareBrand. Bahkan, pendapatannya anjlok 27 persen, menjadi 139 juta dolar.

Pada 1985, penjualan Tupperware turun lagi menjadi 762 juta dolar dan pendapatan turun menjadi 96 juta dolar. Tupperware kemudian membawa tim manajemen yang baru pada 1985.


Kepemimpinan yang Baru

K. Douglas Martin mengambil alih sebagai Presiden Tupperware USA, dan Dart dan Kraft menunjuk William L. Jackson bergabung dengan kepemimpinan Tupperware. William L. Jackson kemudian melakukan inovasi produk baru melalui iklan, selain mengatasi masalah internal dan pekerja.

Produk-produk baru berhasil membantu meningkatkan penjualan pada 1980-an. Penjualan Tupperware di luar negeri menyumbang lebih dari separuh pendapatan perusahaan pada 1992, meski penjualan di Amerika merosot.

Pada 1996, Tupperware membuka hampir 100 situs web untuk penjualan secara online. Namun, Tupperware kemudian menutup sebagian besar situs hingga menyisakan enam situs, karena metode penjualan online dianggap kurang sesuai perusahaan.


Krisis dan Inovasi

Pada 1997, krisis di Asia Timur Jauh memengaruhi penjualan Tupperware. Laba turun dari $1,37 miliar pada 1996 menjadi $1,23 miliar pada tahun 1997. Pendapatan anjlok 53 persen, dari $175 juta pada 1996 menjadi $82 juta pada tahun 1997.

Tupperware berharap perluasannya ke India, Rusia, dan China pada 1997 akan mengimbangi kerugian penjualan. Tahun 1998, pendapatan menurun menjadi $1,1 miliar, penurunan sebesar 21 persen. Untuk mengatasi penurunan di Amerika Serikat dan internasional, Tupperware memperkenalkan produk baru seperti produk anak-anak dan peralatan dapur kecil.

Selain itu, konsumen juga dapat membeli perlengkapan seperti celemek, sisipan undangan, kaset pelatihan video, dan audio. Tahun 2000-an, Tupperware mengalami persaingan yang ketat dengan produk serupa yang lebih murah seperti GladWare dan Ziploc.

Pada 2003-2005, Tupperware melakukan PHK pada karyawannya. Tupperware kemudian kembali berinovasi dengan mengeluarkan produk milenial. Mereka mulai mengeluarkan produk-produk kecantikan untuk mengimbangi pendapatan yang menurun.



Sumber :
https://www.tribunnews.com/bisnis/2023/04/12/sejarah-tupperware-kini-terancam-bangkrut-saham-anjlok-90-persen-selama-1-tahun?page=all.

Monday, May 22, 2023

J.CO Digugat PKPU

J.CO Digugat PKPU PT Kawan Berkarya Mandiri

Kamis, 29 Des 2022 15:39 WIB

PT J.CO Donut and Coffee digugat PT Kawan Berkarya Mandiri dan William Owen mengenai Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah menerima permohonan penggugat pada Rabu (28/12) kemarin.

Gugatan tersebut bernomor perkara 384/Pdt.Sus-PKPU/2022/PN Niaga Jkt.Pst tertulis merupakan perkara Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

"Menyatakan Termohon PKPU (PT J.CO DONUT & COFFEE), berkantor pusat di Jakarta, beralamat di Jl. Meruya Selatan No. 68 RT. 5/RW. 1 Kel. Meruya Selatan, Kec. Kembangan, Kota Administrasi Jakarta Barat, Prov. DKI Jakarta 11650, berada dalam keadaan PKPU Sementara (PKPUS) dengan segala akibat hukumnya," tulis dari informasi perkara PN Jakarta Pusat, Kamis (28/12/2022).

Adapun nama-nama dari penggugat adalah PT Kawan Berkarya Mandiri dan William Owen. Kemudian termohon atau pihak digugat PT J.CO Donut and Coffee.

"Menghukum Termohon PKPU (J.CO) untuk membayar seluruh biaya perkara ini," tulis perkara itu.

Pengadilan juga menunjuk dan mengangkat Pengurus dalam proses PKPU dan selanjutnya sebagai Kurator apabila Termohon PKPU (PT J.CO DONUT & COFFEE) jatuh dalam keadaan Pailit yaitu, ABRAHAM CALEB DOMPAS, S.H.

"Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, beralamat kantor di Wisma MRA, Lantai 17, Unit A, Jl. TB. Simatupang No. 19, Jakarta 12430, sebagaimana Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor: AHU-243AH.04.05-2022; dan Dr. Drs. CECEP SUHARDIMAN, S.H., M.H.," lanjut informasi tersebut.

Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, beralamat kantor di RCS LAW FIRM, Jl. Gapura Menteng No. 90 Tangerang Selatan Griya Kamba Rinjani II Blok A No. 1 Cirebon, sebagaimana Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor: AHU-393AH.04.03-2021; WENDRA PUJI, S.H., M.H.,

"Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, beralamat kantor di Wendra Puji & Partners, Rukan Fatmawati Mas Blok 1/118 Jl. RS. Fatmawati No. 20 Jakarta Selatan, sebagaimana Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor: AHU-398AH.04.03-2021," tutup informasi perkara.


Sumber :

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6487779/jco-digugat-pkpu-pt-kawan-berkarya-mandiri.

Related Posts