Monday, September 2, 2013
Mengenal Supply Chain Management
BY Niniet Indah Arvitrida
Tulisan ini hanya bertujuan untuk memandu pengenalan terhadap ilmu Supply Chain Management (SCM), atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Manajemen Rantai Pasok, dengan bahasa yang lebih mudah untuk kalangan orang awam. Untuk ilmu yang lebih dalam mengenai apa itu SCM, silahkan membeli buku yang spesifik membahas mengenai SCM yang dikarang oleh orang-orang yang memiliki kompetensi dalam bidang SCM. Bagi pemula, saya sangat menyarankan untuk membeli buku daripada melakukan browsing di internet, karena pengetahuan yang disajikan oleh buku lebih tersusun sistematis, sehingga alur logikanya bisa kita tangkap dan kita uraikan sendiri. Adapun beberapa buku yang sementara ini bisa saya rekomendasikan bagi pemula dalam memahami dasar-dasar ilmu SCM adalah sebagai berikut.
1. Supply Chain Management : Strategy, Planning, and Operation, karangan Sunil Chopra dan Peter Meindl (English)
2. Supply Chain Management, karangan Nyoman Pujawan dari ITS (Indonesian)
Sebenarnya banyak sekali buku-buku SCM yang beredar di pasaran, namun kebanyak dari buku-buku tersebut sudah memiliki spesialisasi terhadap fungsi SCM yang dibahas, misal, untuk fungsi ERP, SAP, logistik, transportasi, distribusi, produksi, dll.
Sedangkan Laboratorium pertama di Indonesia yang banyak melakukan riset tentang SCM ada di Jurusan Teknik Industri – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, yaitu Laboratorium Logistics and Supply Chain Management (LSCM) , yang didirikan oleh Prof. Nyoman Pujawan. Untuk kontak dengan lab tersebut, bisa via email labscm@gmail.com.
Ok, sekarang kita mulai spesifik masuk ke pengertian Supply Chain itu sendiri. Menurut Pujawan (2005) Supply Chain adalah jaringan perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk sampai ke end customer. Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya terdiri dari rangkaian supplier/pemasok, pabrik, distributor, toko atau ritel, serta perusahaan-perusahaan pendukung seperti perusahaan jasa logistik.
Pada suatu supply chain, ada 3 macam aliran yang harus dikelola mulai dari hulu (upstream, yaitu sisi dimana barang masih berbentuk raw) hingga ke hilir (downstream, yaitu sisi dimana barang sudah berbentuk final product atau end item yang siap dikonsumsi oleh end customer), yaitu aliran material, informasi, dan uang.
Sedangkan SCM sebenarnya sudah mulai dikenalkan sejak tahun 1982 oleh Oliver dan Weber. Kalau Supply Chain adalah jaringan fisiknya (karena terdiri dari perusahaan-perusahaan), sedangkan SCM adalah ilmunya, metode, alat, atau pendekatan untuk mengeolal Supply Chain tersebut SCM menghendaki pendekatan yang terintegrasi mulai dari hulu hingga hilir, karena memiliki prinsip 3C, yakni Coordination, Cooperative, dan Cooperation antar seluruh pelaku dalam Supply Chain tersebut.
Berikut ini adalah beberapa ilustrasi sederhana mengenai SCM.
Gambar pertama dan kedua menggambarkan bahwa aliran-aliran yang terjadi di sepanjang supply chain harus dikelola secara terintegrasi, sehingga barang bisa sampai tepat waktu dan tepat jumlah di tangan end customer, dengan beroperasi secara efektif dan efisien, dan meminimumkan distorsi informasi antar pelaku supply chain.
Sumber:
http://arvietrida.wordpress.com/
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Kamar mandi / toilet biasanya dilengkapi dengan perlengkapan untuk buang air kecil maupun besar. Kamar mandi yang dilengkapi dengan urina...
-
Cerita di Balik Penutupan Pabrik Panasonic dan Toshiba Penutupan tiga pabrik Toshiba dan Panasonic di Indonesia membawa dampak pemutusa...
-
Hydrant SNI 03-1745-2000 Cara pemasangan sistem hidran untuk gedung menurut SNI 03-1745-2000 adalah sebagai berikut: Hidran terdiri d...
-
Laporan Tracer Study ITB Sarjana yang dirilis tahun 2023 memberikan gambaran menarik mengenai bonus tahunan yang diterima oleh alumni ITB. D...
-
Sebaiknya PPIC dibagi menjadi: PPIC Planner, bertugas untuk membuat perencanaan atau MPP (Master Production Plan) dan MRP (Material Req...
No comments:
Post a Comment