Tidak Jadi di Malaysia, Amazon Resmi Bangun Data Center di Jawa Barat
21 NOVEMBER 2020
Kabar investasi Amazon untuk perencanaan pembangunan pusat data memang sudah terdengar sejak September 2018 lalu. Kala itu Vice Presiden Amazon, Wernel Vogels, menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan dan menyatakan rencana investasi senilai 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp14 triliun. Investasi tahap tersebut akan digunakan untuk mengembangkan layanan pusat data selama 10 tahun pertama.
Setelah satu tahun lebih sejak pertemuan presiden itu, akhirnya kabar dari perusahaan milik Jeff Bezos itu kini sudah mencapai titik terang. Hal ini disampaikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dalam pertemuan virtual West Java Investment Summit 2020 pada 16 November 2020 silam.
Perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat itu disampaikan Kang Emil (Sapaan Ridwan Kamil) akan membangun infrastruktur pusat data (data center) di Jawa Barat. Lewat perusahaan Amazon Web Service (AWS), nantinya akan dibangun fasilitas layanan cloud computing dengan nilai investasi mencapai Rp40 triliun.
Investasi Amazon ini nantinya tidak hanya akan melayani pusat data untuk perusahaan-perusahaan di Indonesia saja, melainkan di kawasan ASEAN.
‘’Saya sangat bangga Jawa Barat bisa menjadi backbone (tulang punggung) data center yang tidak hanya dapat melayani Indonesia, tetapi juga perusahaan digital di ASEAN,’’ ungkap Emil dalam pertemuan virtual tersebut.
Kebanggaan ini Emil sampaikan juga akhirnya pihak Amazon berhasil ‘’dirayu’’ olehnya untuk lebih memilih Indonesia, khususnya Jawa Barat, sebagai tempat ideal perusahaan tersebut membangun pusat data. Pasalnya, diawal AWS berniat untuk investasi di Malaysia.
‘’Kita tahu Amazon dimiliki orang terkaya di dunia yaitu Jeff Bezos, tadinya dia memilih investasi di Malaysia tapi saya rayu saja. Jadinya mohon maaf saya seperti sales menawari menu-menu investasi dan akhirnya Amazon mau,’’ ungkap Emil dalam pertemuan virtual dengan sejumlah pimpinan redaksi yang dikutip CNBCINdonesia.com pada Senin (16/11/2020).
Kerelaan Emil menjadi ‘’sales’’ investasi ini merupakan salah satu dukungannya untuk mendorong investasi besar-besaran untuk masuk ke Jawa Barat. Investasi sektor digital menjadi salah satu andalannya.
Rencananya ada tiga wilayah di Jawa Barat yang bakal jadi lokasi untuk pembangunan infrastruktur pusat data itu, namun Emil belum bisa membocorkan di mana tiga wilayah itu lantaran masih dalam pembahasan. Namun dapat dipastikan pusat data itu akan dibuka pada 2021 dan wilayah pusat data itu bukan daerah Bandung Raya.
Meski pembangunan infrastrukturnya berada di Jawa Barat, sebelumnya Amazon pernah mengumumkan bahwa Jakarta akan menjadi salah satu region baru AWS di kawasan Asia Pasifik. Jakarta, diungkap Contry Leader AWS Indonesia, Gunawan Susanto, menjadi salah satu region baru AWS yang akan mempunyai tiga zona ketersediaan, di mana masing-masing zona ketersediaan akan memiliki minimal satu data center.
Sebelumnya AWS diketahui sudah memiliki lima region lainnya di kawasan Asia Pasifik, yaitu Singapura, Sydney, Tokyo, Seoul, dan Hongkong.
Meski begitu, Senior Technical Evangelist AWS ASEAN, Donnie Prakoso, pernah mengungkapkan bahwa kehadiran tiga zona ketersediaan di region Jakarta tidak benar-benar berada di wilayah DKI Jakarta. Sebab, tiap-tiap zona ketersediaan akan dibangun dengan jarak tertentu.
Strategi ini digunakan untuk mengantisipasi potensi bencana alam. ‘’Sehingga kalau ada bencana seperti banjir atau gempa bumi di satu zona, tidak akan mengganggu operasional zona lainnya. Jadi zona ketersediaan ini saling back up satu sama lain,’’ ungkapnya dikutip Katadata.co.id (18/11/2020).
Nantinya AWS akan menawarkan lebih dari 160 fitur yang bisa dimanfaatkan oleh pelanggannya di Indonesia dan negara-negara ASEAN. Dimulai dari fitur keamanan, penyimpanan data, Internet of Things (IoT), dan artificial intelligence (AI).
Di Indonesia sendiri, sudah ada pelanggan AWS antara lain Kumparan, Halodoc, Grab, Traveloka, Kredivo, Elevenia, Zalora, DBS Bank, Iflix, dan Sociolla.
Dengan datangnya Amazon, ditambah perusahaan pusat data seperti Google yang sudah lebih dulu membangun di Indonesia pada Juni 2020 lalu, belum lagi nanti datangnya Alibaba yang akan meluncurkan pusat data ketiga di Indonesia awal 2021, tidak dapat dipungkiri Indonesia jadi salah satu negara dengan tempat persaingan ketat tiga perusahaan raksasa dunia itu.
Masuknya investasi dari Amazon ke Jawa Barat semakin menambah daftar panjang jumlah investor asing yang masuk di Pulau Jawa. Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), investor asing paling banyak berlokasi di provinsi Jawa Barat dengan total nilai investasi mencapai Rp86,3 triliun atau sekitar 14,1 persen dari total nilai investasi di Pulau Jawa.
‘’Jabar (Jawa Barat) sudah tiga tahun ranking satu investasi dan ini sangat membanggakan. Jabar juga infrastrukturnya terbaik, manusianya paling produktif,’’ ungkap Emil di Hotel Savoy Homann, setelah acara West Java Investment Summit 2020 dikutip Pikiran-Rakyat.com.
Selain Amazon, investor asing yang tercatat menanam modal di Jawa Barat antara lain PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, PT Kereta Cepat Indonesia China, PT Masdar Mudabala Company, China Petroleum Corporation, dan Frisian Flag Indonesia.
Sumber :
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/11/21/tidak-jadi-di-malaysia-amazon-resmi-bangun-data-center-di-jawa-barat