Emiten produsen semen Grup Heidelberg Cement AG asal Jerman, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menyampaikan perkembangan operasional perusahaan sebagai dampak dari pandemi virus corona (Covid-19) yang menghantam ekonomi global dan dalam negeri.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan INTP Oey Marcos mengatakan dampak pandemi berimbas pada penghentian operasional sebagian pabrik perusahaan dan unit operasional entitas anak perusahaan akibat penurunan permintaan, dampak dari penerapan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) di beberapa wilayah di Indonesia.
Kondisi kelangsungan usaha perseroan secara umum tidak terganggu secara langsung oleh Covid-19 namun perseroan memperkirakan akan mengalami penurunan pendapatan akibat dampak dari PSBB yang diterapkan di beberapa wilayah di Indonesia.
Jangka waktu penghentian operasional pabrik diperkirakan antara 1-3 bulan dan selanjutnya akan disesuaikan dengan perkembangan pasar secara umum. "Perseroan hanya menjalankan 1-3 pabrik, dari 10 pabrik yang ada di Citeureup," kata Oey, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa (26/5/2020).
Sampai dengan saat ini kontribusi pendapatan dari pabrik yang berhenti operasional adalah sebesar sekitar 25% dari total pendapatan konsolidasi tahun 2019.
Namun hingga saat ini dia menegaskan tidak ada karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Pengurangan karyawan terjadi karena pensiun normal atau pengunduran diri karena kehendak sendiri. Jumlah karyawan yang dirumahkan juga tidak ada, dengan jumlah karyawan tetap dan tidak tetap 5.200 orang.
"Dewan komisaris, direksi dan staf manajemen secara sukarela melakukan pemotongan gaji secara berjenjang," kata Oey menjawab pertanyaan BEI soal apakah ada pemotongan gaji karyawan hingga 50%.
Perseroan memperkirakan terjadi penurunan total pendapatan untuk periode 31 Maret 2020 dari 31 Maret 2019 sekitar 25%.
"Sejak awal dari pandemi Covid-19 terjadi, kami sudah melakukan strategi efisiensi di berbagai bidang termasuk efisiensi biaya distribusi dengan melakukan optimalisasi pengeluaran semen dari terminal-terminal kami yang tersebar di berbagai wilayah di samping hanya menjalankan pabrik-pabrik kami yang terefisien, kami juga melakukan optimalisasi penggunaan bahan bakar dan bahan baku alternatif," katanya.
Sebelumnya, Oey mengatakan perseroan memangkas anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) pada tahun ini menjadi Rp 1,1 triliun dari proyeksi sebelumnya Rp 1,4 triliun.
Pemangkasan belanja modal ini mempertimbangkan dampak dari pandemi Covid-19 yang menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan demikian, konsumsi semen secara nasional mengalami penurunan akibat wabah virus Corona jenis baru ini. Data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menunjukkan, konsumsi semen nasional pada kuartal I/2020 mengalami penurunan 4,9% dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
"Indocement mengambil keputusan untuk melakukan penyesuaian atas capex 2020 Indocement yang semula ditetapkan sebesar Rp 1,4 triliun menjadi Rp 1,1 triliun," ungkap Oey, Kamis (14/5/2020).
Pada proyeksi sebelumnya, perseroan menganggarkan belanja modal yang bersumber dari dana kas internal Rp 1,4 triliun untuk pengembangan pabrik di Citeureup, Jawa Barat, instalasi listrik dan perbaikan fasilitas pabrik di Kalimantan Selatan.
Sumber :
https://cnbcindonesia.com/market/20200526111011-17-160844/indocement-tutup-7-pabrik-gaji-direksi-komisaris-dipangkas
Wednesday, May 27, 2020
Sunday, May 24, 2020
PHK di Pabrik Sepatu Nike
Minggu, 24 Mei 2020 09:00 WIB
Badai PHK Terjang Pabrik Sepatu Nike, Korban Nyaris 5.000 Orang
Pabrik sepatu yang berlokasi di Kabupaten Tangerang, Banten melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karena dampak penyebaran virus Corona (COVID-19). Menurut data Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang, PHK ini dilakukan terhadap 4.985 karyawan.
Informasi PHK tersebut beredar di media sosial lewat akun Twitter @AboutTNG. Dalam akun tersebut tertera cuitan yang dilampirkan foto menunjukkan aksi dan ekspresi karyawan usai kena PHK. Berikut cuitannya:
"Karyawan PT Victory Chingluh Indonesia yang terletak di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang melakukan kelulusan pabrik angkatan COVID-19," tulis akun tersebut dan sudah disukai oleh 716 warganet, serta di cuit ulang sebanyak 466 kali.
Pihak Pemkab Tangerang pun membenarkan terjadi PHK di pabrik sepatu yang memproduksi merek dunia, salah satunya Nike.
"Iya betul ada (PHK), pihak perusahaan sudah menyampaikan ke kami datanya. PT Victory Chingluh Indonesia, 4.985 (karyawan) PHK dampak COVID-19," ungkap Kepala Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang Hendra kepada detikcom, Sabtu (23/5/2020).
Menurut Hendra, data jumlah karyawan yang kena PHK sudah diterima dari pihak perusahaan sejak Selasa (19/5).
"Jumlah itu yang disampaikan oleh pihak perusahaan ke kami tanggal 19 Mei 2020," imbuh dia.
Perusahaan ikuti aturan
Hendra mengatakan, sebelum melakukan PHK perusahaan tersebut sudah menginformasikannya terlebih dahulu kepada Pemda. Selain itu, menurut Hendra perusahaan sudah menaati ketentuan PHK karyawan.
"Pada waktu pertemuan oleh Kepala Dinas sudah disampaikan agar mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dari info yang disampaikan kepada kami (pesangon) dibayarkan, dan gaji sampai bulan Mei masih dibayarkan," jelas Hendra.
Ia menambahkan produsen sepatu Nike itu sudah meminta bantuan Disnaker agar karyawan yang kena PHK bisa diarahkan mengikuti program Kartu Pra Kerja.
"Mereka minta dibantu untuk mendapatkan Kartu Pra Kerja," tuturnya.
Sumber :
https://finance.detik.com/industri/d-5026591/badai-phk-terjang-pabrik-sepatu-nike-korban-nyaris-5000-orang
Badai PHK Terjang Pabrik Sepatu Nike, Korban Nyaris 5.000 Orang
Pabrik sepatu yang berlokasi di Kabupaten Tangerang, Banten melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karena dampak penyebaran virus Corona (COVID-19). Menurut data Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang, PHK ini dilakukan terhadap 4.985 karyawan.
Informasi PHK tersebut beredar di media sosial lewat akun Twitter @AboutTNG. Dalam akun tersebut tertera cuitan yang dilampirkan foto menunjukkan aksi dan ekspresi karyawan usai kena PHK. Berikut cuitannya:
"Karyawan PT Victory Chingluh Indonesia yang terletak di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang melakukan kelulusan pabrik angkatan COVID-19," tulis akun tersebut dan sudah disukai oleh 716 warganet, serta di cuit ulang sebanyak 466 kali.
Pihak Pemkab Tangerang pun membenarkan terjadi PHK di pabrik sepatu yang memproduksi merek dunia, salah satunya Nike.
"Iya betul ada (PHK), pihak perusahaan sudah menyampaikan ke kami datanya. PT Victory Chingluh Indonesia, 4.985 (karyawan) PHK dampak COVID-19," ungkap Kepala Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang Hendra kepada detikcom, Sabtu (23/5/2020).
Menurut Hendra, data jumlah karyawan yang kena PHK sudah diterima dari pihak perusahaan sejak Selasa (19/5).
"Jumlah itu yang disampaikan oleh pihak perusahaan ke kami tanggal 19 Mei 2020," imbuh dia.
Perusahaan ikuti aturan
Hendra mengatakan, sebelum melakukan PHK perusahaan tersebut sudah menginformasikannya terlebih dahulu kepada Pemda. Selain itu, menurut Hendra perusahaan sudah menaati ketentuan PHK karyawan.
"Pada waktu pertemuan oleh Kepala Dinas sudah disampaikan agar mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dari info yang disampaikan kepada kami (pesangon) dibayarkan, dan gaji sampai bulan Mei masih dibayarkan," jelas Hendra.
Ia menambahkan produsen sepatu Nike itu sudah meminta bantuan Disnaker agar karyawan yang kena PHK bisa diarahkan mengikuti program Kartu Pra Kerja.
"Mereka minta dibantu untuk mendapatkan Kartu Pra Kerja," tuturnya.
Sumber :
https://finance.detik.com/industri/d-5026591/badai-phk-terjang-pabrik-sepatu-nike-korban-nyaris-5000-orang
Saturday, May 23, 2020
Problem KFC dan Dunkin' Donuts
Bertumbangan: KFC Rumahkan 5.000 Orang, Dunkin' Tak Beri THR
Satu per satu dampak penutupan pusat perbelanjaan berimbas pada banyak bisnis restoran papan atas. Setelah heboh KFC merumahkan sampai hampir 5.000 karyawannya, kini restoran donat terkenal Dunkin' Donuts mengalami kondisi mirip-mirip, mereka memotong gaji karyawan dan tak kuat bayar THR karena banyak gerai tutup sehingga juga merumahkan pekerja.
PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), perusahaan pemegang merek waralaba ayam goreng KFC mengakui bisnis mereka terganggu pandemi COVID-19 hingga harus menghentikan sebagian operasi usaha. Hal ini berdampak pada nasib ribuan pekerja mereka harus dirumahkan, tapi mereka matian-matian mempertahankan karyawan sehingga tak ada pemutusan hubungan kerja (PHK).
KFC memperkirakan jangka waktu penghentian sebagian operasional lebih dari 3 bulan, tanpa menjelaskan sejak kapan dan sampai kapan. Total gerai yang terdampak sebanyak 115 gerai karena mal-mal tutup tak hanya di Jakarta dan beberapa kota di Indonesia.
"Perusahaan sangat mengharapkan semua jenis pelayanan sudah dapat dibuka, termasuk dine-in (makan di tempat) walaupun ada pembatasan kapasitas pelanggan di dalam gerai. Untuk sementara, di tengah kondisi ini, hanya layanan take-away home detivery, drive-thru, dan on-line ordering yang beroperasi," jelas perseroan.
KFC menjalankan beberapa langkah untuk meningkatkan pendapatan semaksimal mungkin dengan cara menyediakan menu dengan harga terjangkau dan cara-cara untuk memperluas jenis pelayanan yang dapat diberikan kepada pelanggannya.
Berdasarkan catatan resmi perseroan, jumlah karyawan yang dirumahkan mencapai 4.988 orang, atau sekitar 29% dari total karyawan tetap dan tidak tetap yang berjumlah 17.216 orang. Sedangkan total karyawan tetap perseroan 16.962 orang.
"Terdapat 115 gerai Perseroan yang ditutup karena mal yang berhenti, atau plaza dinyatakan harus tutup karena dampak COVID-I9 di berbagai kota di Indonesia bukan hanya di Jakarta," jelas perseroan.
Selain itu, ada 4.847 karyawan yang juga terdampak dengan pemotongan gaji sampai 50%. Perseroan memperkirakan penurunan pendapatan dan laba akibat dampak pandemi COVID-19 sebesar 25-50% dari penutupan sementara 115 gerai. Kondisi ini juga mendapat perlawanan dari serikat pekerja.
Hal yang sama juga terjadi dengan Dunkin' Donuts, kantor mereka di Hayam Wuruk Jakpus didemo para pekerjanya. Pekerja mengaku belum dapat THR dan gaji sampai Jumat (22/5), yang keputusannya dianggap dilakukan sepihak oleh manajemen tanpa melibatkan pekerja.
Manajer HRD Dunkin' Donuts, Junaidi mengakui serikat pekerja memang tidak dilibatkan dalam keputusan penundaan THR dan pemotongan gaji, tetapi melalui jalur manajerial yaitu melalui GM, manager, supervisor, head atau shift leader. Ia bilang aturan dari Kemenaker adalah melalui persetujuan karyawan bukan serikat pekerja.
"Mengenai upah yang dipotong dan THR yg ditunda sudah sesuai dengan surat edaran menteri tenaga kerja yaitu melalui mekanisme persetujuan karyawan," kata Junaidi kepada CNBC Indonesia, Jumat (22/5).
Junaidi mengakui persoalan ini terjadi karena kondisi perusahaa yang terdampak pandemi covid-19. Ia bilang Sebagian kecil karyawan harus dirumahkan karena ada toko di mal yang tutup, sehingga pihaknya masih menunggu mal-mal dibuka
"Sebagian besar toko tutup dan hanya 1 shift, dulu bisa 2 shift. Kita sangat berharap PSBB dilonggarkan karena aturan tersebut sangat memukul usaha kami," katanya.
Junaidi menegaskan sampai saat ini manajemen terus berupaya memenuhi hak pekerja, salah satunya dengan mempercepat penjualan aset agar dapat dana segar untuk membayar THR.
"Kalau upah yang dipotong kita jalankan berdasarkan hari kerja yang dilakukan dan melalui persetujuan karyawan, sedangkan THR yang ditunda akan kami bayarkan secepatnya karena kami sedang proses penjualan aset dengan harga setengah harga normal," katanya
Dunkin' Donuts Tak Kuat Bayar THR & Gaji, Sampai Obral Aset
Dunkin' Donuts terdampak pandemi covid-19 sampai mereka tak kuat membayar THR dan memotong gaji pekerjanya. Serikat pekerja melaporkan bahwa upah dan tunjangan hari raya (THR) pekerja sampai Jumat (22/5/2020) belum dibayarkan.
Manajer HRD Dunkin' Donuts, Junaidi sedang mengupayakan untuk menunaikan kewajiban perusahaan kepada pekerja, termasuk dalam proses penjualan aset perseroan.
"Kalau upah yang dipotong kita jalankan berdasarkan hari kerja yang dilakukan dan melalui persetujuan karyawan, sedangkan THR yang ditunda akan kami bayarkan secepatnya karena kami sedang proses penjualan aset dengan harga setengah harga normal," kata Junaidi kepada CNBC Indonesia, Jumat (23/5).
Junaidi mengakui persoalan ini terjadi karena kondisi perusahaan yang terdampak pandemi covid-19. Ia bilang Sebagian kecil karyawan harus dirumahkan karena ada toko di mal yang tutup, sehingga pihaknya masih menunggu mal-mal dibuka .
"Sebagian besar toko tutup dan hanya 1 shift, dulu bisa 2 shift. Kita sangat berharap PSBB dilonggarkan karena aturan tersebut sangat memukul usaha kami," katanya.
Persoalan upah dan THR inimemicu aksi turun ke jalan para pekerja di tengah pandemi Covid-19. Serikat Pekerja Dunkin' Donuts yang merupakan anggota Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia), pada Jumat, 22 Mei 2020, menggelar aksi unjuk rasa di kantor pusat Dunkin' Donuts di Jalan Hayam Wuruk Jakarta Pusat.
Aksi yang digelar tidak kurang dari 200 anggota, di saat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini, terpaksa dilakukan untuk menuntut pembayaran upah dan tunjangan hari raya (THR) yang tidak juga dibayarkan oleh perusahaan.
"Aksi ini terpaksa kami lakukan karena manajemen Dunkin' Donuts secara sepihak tidak membayarkan THR dan upah secara tepat waktu. Sementara para pekerja dan keluarganya sangat membutuhkan THR tersebut untuk menyambung hidup di masa PSBB akibat pandemi Covid 19," kata Sekretaris Jenderal ASPEK Indonesia Sabda Pranawa Djati dalam pernyataan resminya, Jumat (22/5).
Ia bilang padahal lebaran tinggal beberapa hari lagi. Anak istri para pekerja berharap bisa mendapatkan THR sebelum lebaran, namun perusahaan tanpa empati justru secara sepihak menunda pembayaran THR dan upah pekerja.
Sementara itu, Ketua Serikat Pekerja Dunkin' Donuts Adi Darmawan mengungkapkan kekecewaan atas keputusan sepihak perusahaan yang menunda pembayaran THR hingga akhir Desember 2020. Jika manajemen Dunkin' Donuts mendasarkan keputusannya pada SE Menaker tentang THR, seharusnya tidak bisa sepihak , tapi harus dilakukan berdasarkan kesepakatan.
Ia bilang para pekerja selama ini sudah menunjukkan loyalitas kepada perusahaan. Menurut dia, keuntungan yang sudah didapat oleh Dunkin' Donuts selama bertahun-tahun harusnya dikeluarkan untuk membantu pekerja di tengah kesulitan pada masa pandemi.
"Apalagi THR dan upah adalah hak pekerja dan menjadi kewajiban perusahaan. Jangan ketika untung perusahaan diam saja, tapi ketika ada wabah corona, hak pekerjanya justru yang lebih dulu dikurangi," kata Adi.
Adi mengklaim perusahaannya secara sepihak juga telah memotong upah pekerja sebesar 50% bahkan lebih. Ia meminta Direksi Dunkin' Donuts untuk mau duduk bersama dengan serikat pekerja guna mencari kesepakatan yang terbaik.
"Jika perusahaan transparan terkait dengan laporan keuangannya dan benar-benar rugi bertahun-tahun, tentunya para pekerja dapat diajak bermusyawarah untuk memahami kondisi ekonomi perusahaan saat ini yang terdampak Covid 19," katanya.
Sesuai dengan ketentuan Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan Nomor M/6/HI.00.01/V/2020 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2020, bagi perusahaan yang tak mampu membayar THR bisa mencicil atau menunda sesuai dengan kesepakatan dengan pekerjanya.
Namun, Junaidi mengatakan serikat pekerja memang tidak diibatkan tetapi melalui jalur manajerial yaitu melalui GM, manager, supervisor, head atau shift leader karena aturan dari Kemenaker adalah melalui persetujuan karyawan bukan serikat pekerja.
"Saya HRD Dunkin', menyatakan mengenai upah yang dipotong dan THR yg ditunda sudah sesuai dengan surat edaran menteri tenaga kerja yaitu melalui mekanisme persetujuan karyawan," katanya.
Sumber :
https://cnbcindonesia.com/news/20200523152548-4-160496/dunkin-donuts-tak-kuat-bayar-thr-gaji-sampai-obral-aset
Satu per satu dampak penutupan pusat perbelanjaan berimbas pada banyak bisnis restoran papan atas. Setelah heboh KFC merumahkan sampai hampir 5.000 karyawannya, kini restoran donat terkenal Dunkin' Donuts mengalami kondisi mirip-mirip, mereka memotong gaji karyawan dan tak kuat bayar THR karena banyak gerai tutup sehingga juga merumahkan pekerja.
PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), perusahaan pemegang merek waralaba ayam goreng KFC mengakui bisnis mereka terganggu pandemi COVID-19 hingga harus menghentikan sebagian operasi usaha. Hal ini berdampak pada nasib ribuan pekerja mereka harus dirumahkan, tapi mereka matian-matian mempertahankan karyawan sehingga tak ada pemutusan hubungan kerja (PHK).
KFC memperkirakan jangka waktu penghentian sebagian operasional lebih dari 3 bulan, tanpa menjelaskan sejak kapan dan sampai kapan. Total gerai yang terdampak sebanyak 115 gerai karena mal-mal tutup tak hanya di Jakarta dan beberapa kota di Indonesia.
"Perusahaan sangat mengharapkan semua jenis pelayanan sudah dapat dibuka, termasuk dine-in (makan di tempat) walaupun ada pembatasan kapasitas pelanggan di dalam gerai. Untuk sementara, di tengah kondisi ini, hanya layanan take-away home detivery, drive-thru, dan on-line ordering yang beroperasi," jelas perseroan.
KFC menjalankan beberapa langkah untuk meningkatkan pendapatan semaksimal mungkin dengan cara menyediakan menu dengan harga terjangkau dan cara-cara untuk memperluas jenis pelayanan yang dapat diberikan kepada pelanggannya.
Berdasarkan catatan resmi perseroan, jumlah karyawan yang dirumahkan mencapai 4.988 orang, atau sekitar 29% dari total karyawan tetap dan tidak tetap yang berjumlah 17.216 orang. Sedangkan total karyawan tetap perseroan 16.962 orang.
"Terdapat 115 gerai Perseroan yang ditutup karena mal yang berhenti, atau plaza dinyatakan harus tutup karena dampak COVID-I9 di berbagai kota di Indonesia bukan hanya di Jakarta," jelas perseroan.
Selain itu, ada 4.847 karyawan yang juga terdampak dengan pemotongan gaji sampai 50%. Perseroan memperkirakan penurunan pendapatan dan laba akibat dampak pandemi COVID-19 sebesar 25-50% dari penutupan sementara 115 gerai. Kondisi ini juga mendapat perlawanan dari serikat pekerja.
Hal yang sama juga terjadi dengan Dunkin' Donuts, kantor mereka di Hayam Wuruk Jakpus didemo para pekerjanya. Pekerja mengaku belum dapat THR dan gaji sampai Jumat (22/5), yang keputusannya dianggap dilakukan sepihak oleh manajemen tanpa melibatkan pekerja.
Manajer HRD Dunkin' Donuts, Junaidi mengakui serikat pekerja memang tidak dilibatkan dalam keputusan penundaan THR dan pemotongan gaji, tetapi melalui jalur manajerial yaitu melalui GM, manager, supervisor, head atau shift leader. Ia bilang aturan dari Kemenaker adalah melalui persetujuan karyawan bukan serikat pekerja.
"Mengenai upah yang dipotong dan THR yg ditunda sudah sesuai dengan surat edaran menteri tenaga kerja yaitu melalui mekanisme persetujuan karyawan," kata Junaidi kepada CNBC Indonesia, Jumat (22/5).
Junaidi mengakui persoalan ini terjadi karena kondisi perusahaa yang terdampak pandemi covid-19. Ia bilang Sebagian kecil karyawan harus dirumahkan karena ada toko di mal yang tutup, sehingga pihaknya masih menunggu mal-mal dibuka
"Sebagian besar toko tutup dan hanya 1 shift, dulu bisa 2 shift. Kita sangat berharap PSBB dilonggarkan karena aturan tersebut sangat memukul usaha kami," katanya.
Junaidi menegaskan sampai saat ini manajemen terus berupaya memenuhi hak pekerja, salah satunya dengan mempercepat penjualan aset agar dapat dana segar untuk membayar THR.
"Kalau upah yang dipotong kita jalankan berdasarkan hari kerja yang dilakukan dan melalui persetujuan karyawan, sedangkan THR yang ditunda akan kami bayarkan secepatnya karena kami sedang proses penjualan aset dengan harga setengah harga normal," katanya
Dunkin' Donuts Tak Kuat Bayar THR & Gaji, Sampai Obral Aset
Dunkin' Donuts terdampak pandemi covid-19 sampai mereka tak kuat membayar THR dan memotong gaji pekerjanya. Serikat pekerja melaporkan bahwa upah dan tunjangan hari raya (THR) pekerja sampai Jumat (22/5/2020) belum dibayarkan.
Manajer HRD Dunkin' Donuts, Junaidi sedang mengupayakan untuk menunaikan kewajiban perusahaan kepada pekerja, termasuk dalam proses penjualan aset perseroan.
"Kalau upah yang dipotong kita jalankan berdasarkan hari kerja yang dilakukan dan melalui persetujuan karyawan, sedangkan THR yang ditunda akan kami bayarkan secepatnya karena kami sedang proses penjualan aset dengan harga setengah harga normal," kata Junaidi kepada CNBC Indonesia, Jumat (23/5).
Junaidi mengakui persoalan ini terjadi karena kondisi perusahaan yang terdampak pandemi covid-19. Ia bilang Sebagian kecil karyawan harus dirumahkan karena ada toko di mal yang tutup, sehingga pihaknya masih menunggu mal-mal dibuka .
"Sebagian besar toko tutup dan hanya 1 shift, dulu bisa 2 shift. Kita sangat berharap PSBB dilonggarkan karena aturan tersebut sangat memukul usaha kami," katanya.
Persoalan upah dan THR inimemicu aksi turun ke jalan para pekerja di tengah pandemi Covid-19. Serikat Pekerja Dunkin' Donuts yang merupakan anggota Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia), pada Jumat, 22 Mei 2020, menggelar aksi unjuk rasa di kantor pusat Dunkin' Donuts di Jalan Hayam Wuruk Jakarta Pusat.
Aksi yang digelar tidak kurang dari 200 anggota, di saat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini, terpaksa dilakukan untuk menuntut pembayaran upah dan tunjangan hari raya (THR) yang tidak juga dibayarkan oleh perusahaan.
"Aksi ini terpaksa kami lakukan karena manajemen Dunkin' Donuts secara sepihak tidak membayarkan THR dan upah secara tepat waktu. Sementara para pekerja dan keluarganya sangat membutuhkan THR tersebut untuk menyambung hidup di masa PSBB akibat pandemi Covid 19," kata Sekretaris Jenderal ASPEK Indonesia Sabda Pranawa Djati dalam pernyataan resminya, Jumat (22/5).
Ia bilang padahal lebaran tinggal beberapa hari lagi. Anak istri para pekerja berharap bisa mendapatkan THR sebelum lebaran, namun perusahaan tanpa empati justru secara sepihak menunda pembayaran THR dan upah pekerja.
Sementara itu, Ketua Serikat Pekerja Dunkin' Donuts Adi Darmawan mengungkapkan kekecewaan atas keputusan sepihak perusahaan yang menunda pembayaran THR hingga akhir Desember 2020. Jika manajemen Dunkin' Donuts mendasarkan keputusannya pada SE Menaker tentang THR, seharusnya tidak bisa sepihak , tapi harus dilakukan berdasarkan kesepakatan.
Ia bilang para pekerja selama ini sudah menunjukkan loyalitas kepada perusahaan. Menurut dia, keuntungan yang sudah didapat oleh Dunkin' Donuts selama bertahun-tahun harusnya dikeluarkan untuk membantu pekerja di tengah kesulitan pada masa pandemi.
"Apalagi THR dan upah adalah hak pekerja dan menjadi kewajiban perusahaan. Jangan ketika untung perusahaan diam saja, tapi ketika ada wabah corona, hak pekerjanya justru yang lebih dulu dikurangi," kata Adi.
Adi mengklaim perusahaannya secara sepihak juga telah memotong upah pekerja sebesar 50% bahkan lebih. Ia meminta Direksi Dunkin' Donuts untuk mau duduk bersama dengan serikat pekerja guna mencari kesepakatan yang terbaik.
"Jika perusahaan transparan terkait dengan laporan keuangannya dan benar-benar rugi bertahun-tahun, tentunya para pekerja dapat diajak bermusyawarah untuk memahami kondisi ekonomi perusahaan saat ini yang terdampak Covid 19," katanya.
Sesuai dengan ketentuan Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan Nomor M/6/HI.00.01/V/2020 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2020, bagi perusahaan yang tak mampu membayar THR bisa mencicil atau menunda sesuai dengan kesepakatan dengan pekerjanya.
Namun, Junaidi mengatakan serikat pekerja memang tidak diibatkan tetapi melalui jalur manajerial yaitu melalui GM, manager, supervisor, head atau shift leader karena aturan dari Kemenaker adalah melalui persetujuan karyawan bukan serikat pekerja.
"Saya HRD Dunkin', menyatakan mengenai upah yang dipotong dan THR yg ditunda sudah sesuai dengan surat edaran menteri tenaga kerja yaitu melalui mekanisme persetujuan karyawan," katanya.
Sumber :
https://cnbcindonesia.com/news/20200523152548-4-160496/dunkin-donuts-tak-kuat-bayar-thr-gaji-sampai-obral-aset
Tuesday, May 5, 2020
Penerbangan RI dari 79.000 Tinggal 70
Sri Mulyani: Penerbangan RI dari 79.000 Tinggal 70
Senin, 04 Mei 2020 16:50 WIB
Sektor penerbangan di Indonesia juga 'terjangkit' Corona. Hal ini menimbulkan tekanan yang kuat untuk maskapai-maskapai yang ada di Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan jumlah penerbangan mengalami penurunan drastis sejalan dengan pembatasan yang dilakukan oleh daerah dan negara-negara.
Dia menjelaskan di dunia saja sudah ada 240.000 penerbangan yang dibatalkan dan berpotensi terus meningkat akibat penyebaran virus ini. Kemudian di Indonesia, penerbangan saat ini jumlahnya hanya puluhan.
"Penerbangan di Indonesia sendiri yang tadi pagi disampaikan dalam sidang kabinet ada 79.000, sekarang tinggal 70 penerbangan. Jadi pasti semua lembaga atau perusahaan penerbangan mengalami tekanan yang sangat luar biasa," kata Sri Mulyani dalam rapat virtual dengan Banggar DPR, Senin (4/5/2020).
Menurut dia hal ini juga mempengaruhi sektor pariwisata nasional yang merupakan penyumbang devisa terbesar untuk negara. Ada sebanyak 50 juta pekerja yang terancam kehilangan pekerjaanya.
Selain di Indonesia, dampak juga terasa di negara maju seperti Amerika Serikat. Tercatat ada 1000 pesawat maskapai Amerika yang harus berhenti beroperasi dan ada 25 juta pekerja yang berkaitan dengan sektor penerbangan terkena dampaknya.
"1.000 pesawat maskapai Amerika di perjalanan berhenti beroperasi dan 25 juta pekerja yang berkaitan dengan industri penerbangan akan mengalami dampak," jelas dia.
Sumber :
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5001928/sri-mulyani-penerbangan-ri-dari-79000-tinggal-70
Senin, 04 Mei 2020 16:50 WIB
Sektor penerbangan di Indonesia juga 'terjangkit' Corona. Hal ini menimbulkan tekanan yang kuat untuk maskapai-maskapai yang ada di Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan jumlah penerbangan mengalami penurunan drastis sejalan dengan pembatasan yang dilakukan oleh daerah dan negara-negara.
Dia menjelaskan di dunia saja sudah ada 240.000 penerbangan yang dibatalkan dan berpotensi terus meningkat akibat penyebaran virus ini. Kemudian di Indonesia, penerbangan saat ini jumlahnya hanya puluhan.
"Penerbangan di Indonesia sendiri yang tadi pagi disampaikan dalam sidang kabinet ada 79.000, sekarang tinggal 70 penerbangan. Jadi pasti semua lembaga atau perusahaan penerbangan mengalami tekanan yang sangat luar biasa," kata Sri Mulyani dalam rapat virtual dengan Banggar DPR, Senin (4/5/2020).
Menurut dia hal ini juga mempengaruhi sektor pariwisata nasional yang merupakan penyumbang devisa terbesar untuk negara. Ada sebanyak 50 juta pekerja yang terancam kehilangan pekerjaanya.
Selain di Indonesia, dampak juga terasa di negara maju seperti Amerika Serikat. Tercatat ada 1000 pesawat maskapai Amerika yang harus berhenti beroperasi dan ada 25 juta pekerja yang berkaitan dengan sektor penerbangan terkena dampaknya.
"1.000 pesawat maskapai Amerika di perjalanan berhenti beroperasi dan 25 juta pekerja yang berkaitan dengan industri penerbangan akan mengalami dampak," jelas dia.
Sumber :
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5001928/sri-mulyani-penerbangan-ri-dari-79000-tinggal-70
Manufaktur RI Alami Penurunan
Waduh! Manufaktur RI Alami Penurunan Terparah Sejak 2011
Senin, 04 Mei 2020 14:55 WIB
Penyebaran COVID-19 di Indonesia tak hanya mengganggu kesehatan, tapi juga perekonomian nasional yang diprediksi masih akan tertekan. Hal ini karena belum ada yang bisa memastikan kapan pandemi ini akan berakhir.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan pertumbuhan ekonomi domestik berdasarkan Nowcasting kuartal I 2020 diprediksi 4,5-4,7%. Menurut dia dibanding beberapa negara besar kondisi perekonomian Indonesia kuartal I masih lebih baik.
"Namun tetap perlu waspada pada eskalasi tekanan ke depan, mengingat Indonesia pandemi baru terjadi pada Maret dan meluas secara eksponensial bahkan ke wilayah periferi," kata Sri Mulyani dalam rapat virtual dengan Banggar DPR, Senin (4/5/2020).
Dia menjelaskan pertumbuhan ekspor kuartal I tumbuh 2,9% dan impor minus 3,7%. Kontraksi impor ini terjadi karena adanya penurunan impor bahan baku dan barang modal.
Sri Mulyani mengatakan, beberapa indikator yang menunjukkan ekonomi tertekan sejak Maret adalah Purchasing Manager Index (PMI) manufaktur yang pada April turun 27,5 dibanding periode Maret 45,3. Angka ini terkontraksi di level terendah pada 2011.
Karena itu, pemerintah memiliki skenario berat yakni pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 berada di 2,3%. Kemudian skenario sangat berat -0,4%. "Proyeksi dilakukan berdasarkan skenario mengingat ketidakpastian yang masih tinggi," imbuh dia.
Akibat COVID-19 ini ada sekitar 12.703 penerbangan domestik dan internasional di 15 bandara yang dibatalkan. Kemudian pendapatan di sektor layanan udara menguap Rp 207 miliar.
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada Februari 2020 juga tercatat minus 30%. Prakiraan penurunan tingkat okupansi hotel dan potensi kehilangan devisa pariwisata mencapai minus 50%.
Lebih dari 1,9 juta pekerja dari 144.340 perusahaan dirumahkan atau di-PHK. Total dengan perkiraan yang belum teridentifikasi dapat mencapai 3 juta orang.
Sumber :
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5001697/waduh-manufaktur-ri-alami-penurunan-terparah-sejak-2011
Senin, 04 Mei 2020 14:55 WIB
Penyebaran COVID-19 di Indonesia tak hanya mengganggu kesehatan, tapi juga perekonomian nasional yang diprediksi masih akan tertekan. Hal ini karena belum ada yang bisa memastikan kapan pandemi ini akan berakhir.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan pertumbuhan ekonomi domestik berdasarkan Nowcasting kuartal I 2020 diprediksi 4,5-4,7%. Menurut dia dibanding beberapa negara besar kondisi perekonomian Indonesia kuartal I masih lebih baik.
"Namun tetap perlu waspada pada eskalasi tekanan ke depan, mengingat Indonesia pandemi baru terjadi pada Maret dan meluas secara eksponensial bahkan ke wilayah periferi," kata Sri Mulyani dalam rapat virtual dengan Banggar DPR, Senin (4/5/2020).
Dia menjelaskan pertumbuhan ekspor kuartal I tumbuh 2,9% dan impor minus 3,7%. Kontraksi impor ini terjadi karena adanya penurunan impor bahan baku dan barang modal.
Sri Mulyani mengatakan, beberapa indikator yang menunjukkan ekonomi tertekan sejak Maret adalah Purchasing Manager Index (PMI) manufaktur yang pada April turun 27,5 dibanding periode Maret 45,3. Angka ini terkontraksi di level terendah pada 2011.
Karena itu, pemerintah memiliki skenario berat yakni pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 berada di 2,3%. Kemudian skenario sangat berat -0,4%. "Proyeksi dilakukan berdasarkan skenario mengingat ketidakpastian yang masih tinggi," imbuh dia.
Akibat COVID-19 ini ada sekitar 12.703 penerbangan domestik dan internasional di 15 bandara yang dibatalkan. Kemudian pendapatan di sektor layanan udara menguap Rp 207 miliar.
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada Februari 2020 juga tercatat minus 30%. Prakiraan penurunan tingkat okupansi hotel dan potensi kehilangan devisa pariwisata mencapai minus 50%.
Lebih dari 1,9 juta pekerja dari 144.340 perusahaan dirumahkan atau di-PHK. Total dengan perkiraan yang belum teridentifikasi dapat mencapai 3 juta orang.
Sumber :
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5001697/waduh-manufaktur-ri-alami-penurunan-terparah-sejak-2011
Sunday, May 3, 2020
Produsen Sepatu Adidas PHK Karyawan
Sabtu, 02 Mei 2020 14:17 WIB
PHK 2.500 Karyawan, Produsen Sepatu Adidas Pindah ke Brebes
Produsen sepatu merek dunia, Adidas, PT Shyang Yao Fung melakukan PHK 2.500 karyawannya. Selain PHK, perusahaan juga menutup pabriknya di Tengerang.
Hal itu disampaikan Ketua umum Ketua umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko. Menurut Eddy, meski menutup pabrik di Tangerang, perusahaan tersebut masih mempertahankan pabriknya di Brebes, Jawa Tengah
Dengan kata lain, aktivitas produksi kini dipindahkan alias direlokasi ke Brebes.
"Memang dari awal mereka sudah buka di Brebes. Jadi sudah jalan, sudah berhasil, jadi yang Brebes dipertahankan, yang di Tangerang ditutup," terang kepada detikcom, Sabtu (2/5/2020).
Baca juga: Badai PHK Terjang 2.500 Karyawan Pabrik Sepatu Adidas
Eddy menambahkan, Aprisindo sudah mendapat surat pemberitahuan terkait PHK 2.500 karyawan tersebut. Ada beberapa alasan yang disampaikan perusahaan mulai dari UMR yang terus menerus naik hingga biaya tak terduga.
"Surat tersebut tersebut menyatakan bahwa mereka itu karena UMR terus menerus naik, dan banyak kendala sosial juga di Tangerang, banyak unjuk rasa, banyak biaya-biaya yang tidak bisa diduga, jadi mereka memutuskan PHK untuk yang Tangerang, kurang lebih 2.500 yang di-PHK," kata Eddy.
"Semuanya, pabrik ditutup dan karyawan 2.500 itu di-PHK," sambung Eddy.
Selain itu, Eddy menambahkan, efek Corona juga mendorong perusahaan tersebut melakukan PHK.
"Karena memang Corona ini sendiri menjadi suatu kendala besar, sehingga mereka memutuskan daripada dirumahkan kan juga (biaya) besar, jadi sekalian di-PHK," lanjut Eddy.
Sumber :
https://finance.detik.com/industri/d-4999639/phk-2500-karyawan-produsen-sepatu-adidas-pindah-ke-brebes
PHK 2.500 Karyawan, Produsen Sepatu Adidas Pindah ke Brebes
Produsen sepatu merek dunia, Adidas, PT Shyang Yao Fung melakukan PHK 2.500 karyawannya. Selain PHK, perusahaan juga menutup pabriknya di Tengerang.
Hal itu disampaikan Ketua umum Ketua umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko. Menurut Eddy, meski menutup pabrik di Tangerang, perusahaan tersebut masih mempertahankan pabriknya di Brebes, Jawa Tengah
Dengan kata lain, aktivitas produksi kini dipindahkan alias direlokasi ke Brebes.
"Memang dari awal mereka sudah buka di Brebes. Jadi sudah jalan, sudah berhasil, jadi yang Brebes dipertahankan, yang di Tangerang ditutup," terang kepada detikcom, Sabtu (2/5/2020).
Baca juga: Badai PHK Terjang 2.500 Karyawan Pabrik Sepatu Adidas
Eddy menambahkan, Aprisindo sudah mendapat surat pemberitahuan terkait PHK 2.500 karyawan tersebut. Ada beberapa alasan yang disampaikan perusahaan mulai dari UMR yang terus menerus naik hingga biaya tak terduga.
"Surat tersebut tersebut menyatakan bahwa mereka itu karena UMR terus menerus naik, dan banyak kendala sosial juga di Tangerang, banyak unjuk rasa, banyak biaya-biaya yang tidak bisa diduga, jadi mereka memutuskan PHK untuk yang Tangerang, kurang lebih 2.500 yang di-PHK," kata Eddy.
"Semuanya, pabrik ditutup dan karyawan 2.500 itu di-PHK," sambung Eddy.
Selain itu, Eddy menambahkan, efek Corona juga mendorong perusahaan tersebut melakukan PHK.
"Karena memang Corona ini sendiri menjadi suatu kendala besar, sehingga mereka memutuskan daripada dirumahkan kan juga (biaya) besar, jadi sekalian di-PHK," lanjut Eddy.
Sumber :
https://finance.detik.com/industri/d-4999639/phk-2500-karyawan-produsen-sepatu-adidas-pindah-ke-brebes
Subscribe to:
Posts (Atom)
Related Posts
-
Oleh: Andre Vincent Wenas,MM,MBA. (twitter@andrewenas) Bisnis berkembang, organisasi bertumbuh alias karyawan tambah banyak, terjadi p...
-
Kamar mandi / toilet biasanya dilengkapi dengan perlengkapan untuk buang air kecil maupun besar. Kamar mandi yang dilengkapi dengan urina...
-
Salah satu senjata ampuh para eksekutif untuk meningkatkan kariernya kini adalah dengan menempuh jalur pendidikan keprofesian bersertifi...
-
Performa Industri: Quality, Productivity, Safety, Cost. Manakah yang perlu diprioritaskan? Banyak sekali metode-metode yang dapat dipakai un...
-
Akurasi inventory atau akurasi pada bagian warehouse salah satu kuncinya terletak pada sistem WMS yang dipakai. Terutama benturannya dengan...