Thursday, July 20, 2017
MSDS
MSDS adalah kependekan dari material safety data sheet memuat informasi mengenai sifat-sifat zat kimia, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengunaan zat kimia, pertolongan apabila terjadi kecelakaan, penanganan zat yang berbahaya.
Termasuk dalam MSDS tentang sifat bahayanya, cara-cara: pengangkutan, penanganan, penyimpanan, penggunaan, cara pencegahan bahayanya serta penyem buhan bila terjadi kontak dengan tubuh manusia.
MSDS merupakan salah satu alat bantu dari kegiatan pengendalian sebelum bahan bahan berbahaya tersebut digunakan. MSDS memberikan informasi secara detail terhadap suatu bahan.
Setiap material berbahaya yang didatangkan harus disertai MSDS, baik itu berasal dari fabrikannya atau agen penjualannya. Apabila belum ada, maka harus dimintakan atau disusun / dibuat MSDS-nya lebih dulu oleh orang yang berkompeten.
MSDS harus dapat digunakan oleh seluruh pekerja. Maka dalam penyediaannya harus disajikan dalam bahasa Indonesia atau bahasa yang dimengerti oleh seluruh karyawan/pekerja. Bila aslinya berasal dari fabrikan yang berbahasa asing, maka harus diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
MSDS harus ditempelkan/ditempatkan pada tempat yang mudah terbaca, sehingga seluruh karyawan/pekerja dapat memahami dan mengendalikan bahan bebahaya tsb.
MSDS berisi informasi tentang identifikasi produk/bahan tsb, kandungan unsur-unsur yang berbahaya, data fisik, data bahaya kebakaran, bahaya terpapar, data bahaya keselamatan, data sifat reaksi bahan, prosedur menghadapi tumpahan/cipratan/kontak dengan anggota tubuh dan cara pengobatan / penyembuhan / pembersihannya, serta informasi untuk pencegahan dan penanggulangannya.
Secara umum, isi MSDS a.l.:
Bagian I : Identifikasi Produk
Berisi informasi yang meliputi identitas produk seperti nama asli bahan (jika merupakan bahan tunggal pastikan nama kimianya sedangkan jika bahan campuran pastikan rumus kimianya), senyawa atau rumus kimia, identitas penghasil, identitas penjual, tanggal perubahan MSDS,jika ada, serta nomor yang dapat dihubungi jika keadaan darurat. Pastikan bahwa data di atas efektif untuk digunakan.
Bagian II: Bahan Baku
Berisi informasi mengenai bahan baku atau unsur-unsur yang ada di dalam bahan tersebut, termasuk jumlah dan presentase dari kandungan bahan sehingga informasi menjadi jelas.
Bagian III : Data Fisik
Berisi informasi secara fisik dari bahan berbahaya. Informasi ini meliputi bentuk bahan seperti padat, cair atau gas kemudian hal- hal yang berhubungan dengan sifat fisik dari bahan seperti titik didih, tekanan, dll.
Bagian IV : Data Bahaya Kebakaran dan Ledakan
Berisi informasi mengenai aspek-aspek yang dapat menimbulkan bahaya kebakaran dan ledakan dari bahan tersebut, termasuk batas timbulnya kebakaran atau ledakan serta jenis kebakaran dan alat yang dapat digunakan untuk penanganannya.
Bagian V : Data Bahaya Kesehatan
Berisi tentang potensi bahaya terhadap kesehatan meliputi efek akut dari terpaparnya bahan ke tubuh termasuk didalamnya efek terhadap reproduksi, cara masuk kedalam tubuh, dan gejala-gejala yang timbul. Dan prosedur keadaan darurat dan tindakan pertama yang harus diambil. Juga konsultasi secara medis setelah terjadi kecelakaan.
Bagian VI : Data Keaktifan
Berisi mengenai keaktifan dari bahan jika bersenyawa dengan bahan lain. Dan kondisi-kondisi yang harus dihindari sehingga tidak akan menimbulkan bahaya. Bagian VII : Prosedur untuk bahan yang Tumpah atau Bocor. Berisi informasi mengenai cara penanganan untuk bahan yang tumpah atau bocor.
Bagian VIII : Informasi Perlindungan Khusus.
Berisi informasi serta kondisi atau peralatan yang digunakan untuk penanganannya
Sumber :
https://qhseconbloc.wordpress.com/msds/
https://www.slideshare.net/almarson/panduan-dasar-k3
http://330dustlessblasting.com/msds-dustless-blasting/
Wednesday, July 19, 2017
Hydrant SNI 03-1745-2000
Hydrant SNI 03-1745-2000
Cara pemasangan sistem hidran untuk gedung menurut SNI 03-1745-2000 adalah sebagai berikut:
- Hidran terdiri dari kotak hidran dan kopling pengeluaran aliran air, pompa dan instalasinya, serta perpipaan.
- Debit air minimum 400 liter/menit dan minimum tekanan pada titik tertinggi sebesar 4,5 kg/cm2.
- Diameter selang minimum 3,75 cm (1,5 inch).
- Diameter pipa tegak untuk klasifikasi A, B, (5 cm), klasifikasi D (6,25 cm).
- Ukuran kotak hidran: panjang 52 cm, lebar 15 cm dan tinggi 66 cm.
- Kopling pengeluaran aliran air: Hidran gedung dengan pipa tegak yang berdiameter minimum 10 cm harus mempunyai kopling pengeluaran aliran air berdiameter minimum 6,25 cm yang sejenis dengan kopling peralatan unit mobil pemadam kebakaran.
- Persyaratan bahan: harus baru, berkualitas baik, minimum klas medium, memenuhi spesifikasi bahan bangunan dalam SKBI dan SII, bahan pipa dan fitting terdiri dari baja, baja galvanis, besi tuang dan tembaga. Bahan komponen hidran terdiri dari kotak hidran, selang gulung, pipa pemancar, pipa hidran.
- Kotak hidran dipasang pada ketinggian 75 cm dari permukaan lantai.
- Sumber air dapat berasal dari PDAM, BPAM, sumur artetis, sumur dalam, persediaan air minimum 30.000 liter.
- Pompa menggunakan pompa kebakaran, minimal 1 buah, sumber tenaga berupa generator darurat.
- Instalasi hidran gedung: pipa induk (15 cm), pipa cabang (10 cm).
- Cara pemasangan sistem hidran halaman sama dengan cara pemasangan sistem hidran untuk gedung, terkecuali hidran yang hanya terdiri dari kopling pengeluaran aliran air, debit air 1000 l/menit, diletakkan 10 m dari jalan lingkungan, dipasang dengan ketinggian 50 m dari permukaan tanah, panjang selang 30 m dan diameter 6,25 cm.
- Instalasi pipa horizon dalam bangunan harus diberi penggantung, pipa yang menembus beton bangunan harus diberi selongsong, pipa yang menembus beton bangunan yang mempunyai lapiasan kedap air, rongga antara pipa dengan selongsong dibuat kedap air, sambungan pipa terdiri dari sambungan ulir, sambungan las dan sambungan cepat.
- Setelah instalasi selesai dipasang, lakukan pengujian kebocoran dengan tekanan hidrostatik 20 kg/cm2 selama 4 jam. Semua sistem hidran diuji secara berkala 3 bulan sekali. Berita acara pengujian dan sertifikat layak pakai dikeluarkan oleh instansi yang berwenang.
Sumber :
http://mepcons.blogspot.co.id/2012/01/ringkasan-disain-hidran-dengan-cita.html?m=1
Sumber foto :
https://www.vectorstock.com/royalty-free-vector/open-fire-hydrant-vector-845473
Subscribe to:
Posts (Atom)
Related Posts
-
Kamar mandi / toilet biasanya dilengkapi dengan perlengkapan untuk buang air kecil maupun besar. Kamar mandi yang dilengkapi dengan urina...
-
Performa Industri: Quality, Productivity, Safety, Cost. Manakah yang perlu diprioritaskan? Banyak sekali metode-metode yang dapat dipakai un...
-
Problem di gudang biasanya bukan SOP-nya yang tidak ada, tapi pelaksanaan SOP di lapangan. Yang bisa membantu melacak kehilangan baran...
-
10 Alasan Kenapa Promosi Keselamatan Kerja Anda Wajib Menggunakan Gambar Visual Kenapa setiap Promosi Kesehatan dan Keselamatan K...
-
Ada 7 Poin Penting seputar "Good WareHouse Practice" yang wajb diketahui. Kesehatan dan Keselamatan Kerka atau K3 di ruang ...