Monday, March 30, 2015
Kecerdasan Bisnis (Business Intelligence)
Business Intelligence (atau dalam tatanan Bahasa Indonesia bisa diartikan Kecerdasan Bisnis [secara umum dikenal dengan istilah BI]) diartikan secara umum sebagai suatu kumpulan teori, metode, proses, arsitektur dan teknologi yang mengubah data menjadi informasi yang bermanfaat dan berarti untuk kepentingan bisnis. BI dapat digunakan untuk mengidentifikasi informasi yang berjumlah sangat banyak untuk kepentingan pengembangan peluang-peluang bisnis baru. Dengan menemukan peluang-peluang bisnis baru dan mengimplementasikan strategi yang efektif, maka sebuah perusahan dapat mendapatkan keuntungan dari sisi daya saing dan stabilitas jangka panjang.
Teknologi BI menyediakan data masa lalu, data masa kini dan prediksi dari sebuah operasi bisnis. Fungsi umum yang terdapat dalam teknologi BI adalah pelaporan, proses analitis online, data mining, process mining, proses event yang complex, business performance management, text mining, analisa prediksi dan preskriptif, dan lain-lain.
Dalam sejarah analisa data, data sebagai obyek yang atomik memiliki nilai yang dapat dihubungkan dengan data yang lain. Sebagai contoh, data pembelian barang di supermarket. Apabila kita sebuah nota pembelian, data itu mungkin tampak kurang bermakna. Namun, apabila kita mengumpulkan beberapa nota pembelian, maka kita bisa membandingkan dan mencari keselarasan antara produk-produk yang tercantum dalam nota pembelian tersebut. Hal itulah yang menjadi obyek penelitian di bidang data mining.
Kini, analisa data bisa dilihat bukan hanya dari sisi atomik, tapi bisa dilihat dari sisi proses. Process-Aware Information system adalah sebuah terminologi yang menggambarkan bahwa sistem informasi perlu memetakan sebuah proses yang terjadi. Proses yang dimaksud adalah rangkaian peristiwa yang terjadi dalam catatan data yang terekam dalam database. Proses ini bisa berarti proses pencatatan dan bisa juga bermakna proses yang sedang terjadi dalam realitas. Apabila kita kembali ke contoh data dari nota pembelian barang di supermarket, kita akan kesusahan meneliti tentang proses yang terjadi ketika seseorang melakukan pembelian. Tetapi, kita bisa mengamati proses antrean di kasir dan berapa lama seseorang antre atau menunggu proses pembayaran di kasir, termasuk jumlah barang yang dibeli. Lebih detail lagi, kita bisa menghitung berapa waktu rata-rata yang dibutuhkan seorang kasir untuk melakukan proses penghitungan barang yang dibeli oleh konsumen.
Hal yang menarik pada saat ini adalah process mining. Process mining adalah sebuah teknologi untuk menemukan, memverifikasi dan mengembangkan sebuah bisnis proses dari data yang terekam dalam database. Data yang dibutuhkan dalam process mining adalah data aktivitas dan rekaman waktu untuk menunjukkan alur kejadian dari setiap aktivitas yang terjadi. Data lain yang diperlukan adalah unique ID (identification) yang menandakan bahwa sebuah aktivitas berjalan untuk sebuah kasus.
E-Mart, sebuah toko grosir di Korea Selatan, mencoba memetakan rute berjalan konsumen di supermarket dengan menggunakan teknologi yang digabungkan antara smartphone dan location-aware system. Dengan mengetahui lokasi sebuah produk, maka smartphone bisa mendeteksi rute terdekat dari lokasi konsumen saat ini dan menampilkan produk diskon tersebut kepada konsumen yang bersangkutan. Fungsi smartphone yang awalnya sebagai alat komunikasi beralih menjadi marketing dan route planning untuk konsumen yang bersangkutan.
Alhasil?
http://www.youtube.com/watch?v=Qch3kNUF0fE
Tingkat kenyamanan konsumen dalam berbelanja menjadi meningkat, tingkat penjualan juga meningkat dan pihak retailer bisa meneliti rute yang dijalani oleh konsumen sebagai peta historis untuk menata ulang lokasi dari produk-produk yang dijual.
Perusahaan cenderung berkeinginan untuk meneliti dan mengevaluasi proses. Namun, evaluasi proses yang terjadi seringkali dilakukan secara manual dan hanya berdasarkan pengamatan yang singkat. Process mining, sebuah metode mencari proses dari data jejak rekam historis, telah memberikan sebuah solusi untuk membantu tata letak produk di supermarket. Dalam aplikasinya, process mining juga berguna untuk optimasi proses baik yang berhubungan dengan nilai bisnis (produksi, rute, dll.) maupun virtual (data networking, etc.). Dengan meneliti data historis yang terekam dalam database, kita bisa menghimpun kumpulan data tersebut menjadi informasi yang berguna dari perspektif sebuah proses untuk efisiensi dan efektivitas bisnis kita.
Penulis :
Bernardo
Peneliti di bidang process mining
Sumber :
Milist APICS ID
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Kamar mandi / toilet biasanya dilengkapi dengan perlengkapan untuk buang air kecil maupun besar. Kamar mandi yang dilengkapi dengan urina...
-
Cerita di Balik Penutupan Pabrik Panasonic dan Toshiba Penutupan tiga pabrik Toshiba dan Panasonic di Indonesia membawa dampak pemutusa...
-
Sebaiknya PPIC dibagi menjadi: PPIC Planner, bertugas untuk membuat perencanaan atau MPP (Master Production Plan) dan MRP (Material Req...
-
Di beberapa perusahaan, divisi penyimpanan (store) untuk mengelola persediaan (inventory) sering mempunyai beberapa nama, seperti divisi...
-
What exactly is 5S? Simply stated, a 5S is the structured method to organize the work place. As evidenced by its name, there are 5 steps ...
No comments:
Post a Comment